Aku ingin menuliskan banyak hal di blog ini. Melampaui catatan harian Ahmad Wahib & Soe Hok Gie. Keduanya hidup di tahun 1970-an sedangkan aku meresapi alaf baru ini. Tentu saja aku percaya mampu mengatasi keduanya..
Tapi hidupku saat ini terjerambab pada pilihanpilihan sulit: buruh purna waktu sekaligus intelektual paruh waktu. Ah hidupku selalu berada di antara magnit-magnit. Dulu aku hidup antara pustaka yg hening; ITQAN yang penuh suara mesin ketik dan printer dot matrix yang saling kejar mengejar mengakali deadline terbit; FP2WS yang penuh dengan pemikiranpemikiran yang bersilang singkarut; dan Tunis kamar 1 yang penuh warna: anakanak teater gila, persistensi para kaligrafer menghasilkan 1 karya / per minggu (bahkan lukisan cat minyak ! ), anakanak LIMIT yang diam khusyuk mencipta karya seni yang riang. ( Apa aku ini bunglon yang bisa berganti warna sesuai tempat dan kemestian ? )
Di Padang, aku menemukan dunia baru setelah ku ucapkan "selamat tinggal dunia pergerakan mahasiswa ! Nyaris tak ada yang bisa kupelajari disini. Membosankan !" aku menemukan dunia baru: dunia para geek, berkenalan dengan orang-orang warnet yang aneh-aneh: si raja chatting yang bisa 3 hari 3 malam chatting di depan komputer nyaris tanpa jeda ( "lihai sekali dia bicara; nakal sekali menendang-nendang chatter lain keluar dari chatroom; mencuri password orang-orang seakan emak dia yang bikin internet" ); si tukang carding yang ngerasa semua orang cuman minjam kartu kredit dia; si hacker yang keluar masuk pintu belakang situs-situs tanpa salam; si tukang webdesign; si gamer sejati yang jadi bosan karena gak ada lagi yang bisa dikalahkannya. Orang-orang individualis yang sebaiknya jangan diganggu: "dont f**k with us. We save your *ss while u sleep !" [ Click here for NEW HACKER MANIFESTO ]
Di sini, aku bertemu lagi dengan keasyikan lama: kanan - tengah - kiri Islam ? ;
dan keasyikan baru: Kapitalisme; Sosialisme; Welfare State atau solusi Islam ?
Tapi hidupku saat ini tak memberiku waktu sejenak untuk MENGETIK. Mengeksplorasi, mengelaborasi gagasangagasanku, entah itu orisinil atau tidak.
Ah, rasanya baru kemarin hari terakhirku di PLMPM--ketika wawancara post-training--Pak Ridlo & alm. Pak Budi bertanya:
"kamu mau jadi intelektual atau entreprenuer ?"
dengan bodoh ku jawab: keduanya, Pak !
"Suatu saat kamu harus memilih salah satu di antara keduanya..."
lewat 9 tahun aku masih bingung...
jgn bingung2 pak son, wong tinggal milih kok
ReplyDelete..
ato klo masi bingung jedotin ke tembok dulu
:p