Iseng-iseng gw ngirim surat ke milis gontorians, setelah sekian lama cuman jd anggota pasif. Dulunya sih aktif banget. Kira-kira antara tahun 2002 - 2004. Partai-partainya gw udah digantiin ama generasi tukang posting berikutnya. Regenerasi. Milis ini sbgmn tradisi-tradisi Gontor yang lainnya, memang menciptakan iklim kondusif & warisan sistem dialog yang egalitarian.
Di milis ini, saya seperti kembali ke kampung damai, Daarussalam, Gontor - Ponorogo - Indonesia. Terkadang terjadi perdebatan sengit, bantai-membantai, tapi tetap saja tidak ada perpecahan. We can agree to disagree. Yang bicara tidak santun akan diingatkan. Bahasa Qur'annya: taushiyah, saling mengingatkan.
Dan amat sangat aneh kalau di milis ini tidak dijumpai KRITIK TAJAM terhadap Gontor. Otokritik sebagaimana kritisisme itu sendiri adalah bagian dari budaya Gontor. Hanya saja, di Gontor, kritik terhadap institusi tidak boleh disampaikan di forum-forum resmi, demi stabilitas politik.
Nah, di milis ini kritik itu membuncah, meledak. Tapi yang pasti mereka mengkritik karena mencintai. Sense of belonging. Mirip orang yang membenci karena terlalu mencintai. Overall, segala sesuatu dari kejauhan tampak romantik, kan ?
Gw pribadi memilih tidak mengabdi di Gontor hingga menua, karena tidak tega melihat Ibu saya, Gontor, terlena dalam romantisme masa lalu, berkarat karena tak mampu menghadapi cepatnya perubahan zaman. Ia bisa jadi besar di masa lalu, tapi zaman sudah berubah. Alaf baru sudah datang. Generasi kedua Gontor yang menduduki semua posisi puncak kurang mampu memahaminya.
Itulah masalahnya. Demokrasi berjalan amat indah di Gontor, kecuali di lapisan tertinggi. Sulit suara dari grass root terdengar hingga ke level decision makers tertinggi. ( Kapan-kapan saya posting deh tentang Gontor sebagai sebuah negara: Republik Gontor ! )
Anda bisa juga nanya info ini dan itu. Mulai dari remeh temeh hingga mencari jarum di tengah tumpukan jerami. Milis ini seperti Kakek Segala Tahu, tokoh dalam novel serial Wiro Sableng yang kehadiran membuat adem para tokoh dunia persilatan. Yaa, beda beda tipis lah sama si Oom Gugel itu..
Oh ya, postingan yang hanya bersifat forward tidak terlalu banyak di milis ini. Rata-rata orisinil. Yang posting iklan komersil diingatkan. Kecuali ngajak bisnis, hehehe..
Saya bahagia sekali bahwa senioritas sama sekali tidak ada di milis ini. Panggilan Om, Mas, Uda, Kak, Bang sih gak masalah. Tapi tidak ada yang akan bilang : "Jangan sampai Kakak Anu marah." atau "Baa, wak japuik se nyo lai." atau "Kalau basobok, dicekuih se pajako.
Malah lebih banyak yang memanggil dg panggilan egalitarian : Akhii. Bahasa Indonesia emang payah, harus Kak, Mbak, Uni, Uda. Dulu saya sempat punya Dosen Bule di Kelas Internasional FE - Unand. Panggil nama depan juga boleh. Aduh, saya lupa namanya. Yang ngajar Pengantar Bisnis. Kuliah yang amat menyenangkan itu diakhiri dengan ujian tengah semester yang menyebalkan: semacam TTS atau pilihan ganda. Ampun, si Bule baeekk banget ! Terang aja semua dapet nilai A.
Btw, Pengantar Bisnis itu kuliah kedua di hari kedua di tahun pertama, 5 September 2000. Lokalnya F. 2.3. Kalo gak salah. Waktu itu gw membutuhkan 1/2 jam hanya untuk membaca 1 halaman buku teks berbahasa Inggris. Gw masuk Kelas Internasional itu untuk belajar bahasa Inggris, bukan karena gw mahir. Kalo di Gontor, skill bahasa Inggris gw gak masuk hitungan. Gak bakalan direkrut jadi Penggerak Bahasa Asrama, apalagi Penggerak Bahasa Pusat. Apalagi jadi Language Advisory Council. Terang aja gw sering masuk Mahkamah Bahasa.
Bulan-bulan terakhir ini saya 2x ketemu ipar (jauh) saya yang Arab itu. Istrinya bilang, panggil namanya aja: Rabi'. Malah dia ramah banget, setiap orang bakal ditanya: "Mau kopi Arab, Teh, atau Cappucino ?" Ah, ipar dari Hongkong pun gak bakalan nanya begitu..
Ah, kalo diterusin bakal kemana-mana. Saya memang bawel..
===================================
Catatan kecik : postingan saya di Gontorians
=========================================
Re: minta tolong usulan nama buat ponakan saya (perempuan) SYUKRON jaziilan
assalamualaikum,
syukron, akhi maher_thea & ainul yaqin
ayo.. ayo.. ayo.. ada usulan lain lagi ? Seru nih kayaknya
wassalam
nb: ainul yaqin, padang kan ?
A> Assalamu'alaikum
Dulu kalo di Ma'had ust. Yusman Nasir paling jago tuch
> btw yg ana ingat beliau pernah kasih nama
Ana NabilahEl Fajru Chan
Masyhud ( Buat laki )
buat ikhwan-ikhwan lain boleh tambahin neh
tq
--- In gontorians@yahoogroups.com, "Mahir Moh.Soleh" <maher_thea@...>
wrote:
>
> Kuntum Khaira Ummah (Kuntum)
> Syaima Althafun Nisa (Syaima)
> Aisyah Laylatul Fauziah (Aisyah)
> Amatullah Shafiyah (Shafi)
> Ruhana Amanatullah (Hana)
>
> (kalau dimuat
> --- On Sat, 11/10/08, sonnylagi <sonnylagi@...> wrote:
>
> From: sonnylagi <sonnylagi@...>
> Subject: [gontorians] minta tolong usulan nama buat ponakan saya
(perempuan)
> To: gontorians@yahoogroups.com
> Date: Saturday, 11 October, 2008, 5:08 PM
>
> assalamualaikum, ikhwani
> alhamdullilah kakak kedua saya sudah melahirkan seorang bayi perempuan
> yang sehat hari Senin, 6 Oktober 2008 di RSUP M Djamil Padang.
>
> Beliau menelpon saya untuk minta usulan nama buat buah hatinya.
> Suaminya jg setuju kl saya yg mencarikan nama.
>
> berhubung saya lagi patah hati & remeh temeh lainnya,
> pikiran saya masih blank hingga saat ini.
>
> RINGKASNYA :
> saya minta tolong kpd teman2 semua untuk mencarikan nama buat ponakan
> perempuan saya itu. Nanti usulan nama yg diterima oleh mereka akan
> saya umumkan di milis ini
>
> syukron,
> wassalam
>
> Sonny,
> http://suyuk. blogspot. com/
Di milis ini, saya seperti kembali ke kampung damai, Daarussalam, Gontor - Ponorogo - Indonesia. Terkadang terjadi perdebatan sengit, bantai-membantai, tapi tetap saja tidak ada perpecahan. We can agree to disagree. Yang bicara tidak santun akan diingatkan. Bahasa Qur'annya: taushiyah, saling mengingatkan.
Dan amat sangat aneh kalau di milis ini tidak dijumpai KRITIK TAJAM terhadap Gontor. Otokritik sebagaimana kritisisme itu sendiri adalah bagian dari budaya Gontor. Hanya saja, di Gontor, kritik terhadap institusi tidak boleh disampaikan di forum-forum resmi, demi stabilitas politik.
Nah, di milis ini kritik itu membuncah, meledak. Tapi yang pasti mereka mengkritik karena mencintai. Sense of belonging. Mirip orang yang membenci karena terlalu mencintai. Overall, segala sesuatu dari kejauhan tampak romantik, kan ?
Gw pribadi memilih tidak mengabdi di Gontor hingga menua, karena tidak tega melihat Ibu saya, Gontor, terlena dalam romantisme masa lalu, berkarat karena tak mampu menghadapi cepatnya perubahan zaman. Ia bisa jadi besar di masa lalu, tapi zaman sudah berubah. Alaf baru sudah datang. Generasi kedua Gontor yang menduduki semua posisi puncak kurang mampu memahaminya.
Itulah masalahnya. Demokrasi berjalan amat indah di Gontor, kecuali di lapisan tertinggi. Sulit suara dari grass root terdengar hingga ke level decision makers tertinggi. ( Kapan-kapan saya posting deh tentang Gontor sebagai sebuah negara: Republik Gontor ! )
Anda bisa juga nanya info ini dan itu. Mulai dari remeh temeh hingga mencari jarum di tengah tumpukan jerami. Milis ini seperti Kakek Segala Tahu, tokoh dalam novel serial Wiro Sableng yang kehadiran membuat adem para tokoh dunia persilatan. Yaa, beda beda tipis lah sama si Oom Gugel itu..
Oh ya, postingan yang hanya bersifat forward tidak terlalu banyak di milis ini. Rata-rata orisinil. Yang posting iklan komersil diingatkan. Kecuali ngajak bisnis, hehehe..
Saya bahagia sekali bahwa senioritas sama sekali tidak ada di milis ini. Panggilan Om, Mas, Uda, Kak, Bang sih gak masalah. Tapi tidak ada yang akan bilang : "Jangan sampai Kakak Anu marah." atau "Baa, wak japuik se nyo lai." atau "Kalau basobok, dicekuih se pajako.
Malah lebih banyak yang memanggil dg panggilan egalitarian : Akhii. Bahasa Indonesia emang payah, harus Kak, Mbak, Uni, Uda. Dulu saya sempat punya Dosen Bule di Kelas Internasional FE - Unand. Panggil nama depan juga boleh. Aduh, saya lupa namanya. Yang ngajar Pengantar Bisnis. Kuliah yang amat menyenangkan itu diakhiri dengan ujian tengah semester yang menyebalkan: semacam TTS atau pilihan ganda. Ampun, si Bule baeekk banget ! Terang aja semua dapet nilai A.
Btw, Pengantar Bisnis itu kuliah kedua di hari kedua di tahun pertama, 5 September 2000. Lokalnya F. 2.3. Kalo gak salah. Waktu itu gw membutuhkan 1/2 jam hanya untuk membaca 1 halaman buku teks berbahasa Inggris. Gw masuk Kelas Internasional itu untuk belajar bahasa Inggris, bukan karena gw mahir. Kalo di Gontor, skill bahasa Inggris gw gak masuk hitungan. Gak bakalan direkrut jadi Penggerak Bahasa Asrama, apalagi Penggerak Bahasa Pusat. Apalagi jadi Language Advisory Council. Terang aja gw sering masuk Mahkamah Bahasa.
Bulan-bulan terakhir ini saya 2x ketemu ipar (jauh) saya yang Arab itu. Istrinya bilang, panggil namanya aja: Rabi'. Malah dia ramah banget, setiap orang bakal ditanya: "Mau kopi Arab, Teh, atau Cappucino ?" Ah, ipar dari Hongkong pun gak bakalan nanya begitu..
Ah, kalo diterusin bakal kemana-mana. Saya memang bawel..
===================================
Catatan kecik : postingan saya di Gontorians
=========================================
Re: minta tolong usulan nama buat ponakan saya (perempuan) SYUKRON jaziilan
assalamualaikum,
syukron, akhi maher_thea & ainul yaqin
ayo.. ayo.. ayo.. ada usulan lain lagi ? Seru nih kayaknya
wassalam
nb: ainul yaqin, padang kan ?
A> Assalamu'alaikum
Dulu kalo di Ma'had ust. Yusman Nasir paling jago tuch
> btw yg ana ingat beliau pernah kasih nama
Ana NabilahEl Fajru Chan
Masyhud ( Buat laki )
buat ikhwan-ikhwan lain boleh tambahin neh
tq
--- In gontorians@yahoogroups.com, "Mahir Moh.Soleh" <maher_thea@...>
wrote:
>
> Kuntum Khaira Ummah (Kuntum)
> Syaima Althafun Nisa (Syaima)
> Aisyah Laylatul Fauziah (Aisyah)
> Amatullah Shafiyah (Shafi)
> Ruhana Amanatullah (Hana)
>
> (kalau dimuat
> --- On Sat, 11/10/08, sonnylagi <sonnylagi@...> wrote:
>
> From: sonnylagi <sonnylagi@...>
> Subject: [gontorians] minta tolong usulan nama buat ponakan saya
(perempuan)
> To: gontorians@yahoogroups.com
> Date: Saturday, 11 October, 2008, 5:08 PM
>
> assalamualaikum, ikhwani
> alhamdullilah kakak kedua saya sudah melahirkan seorang bayi perempuan
> yang sehat hari Senin, 6 Oktober 2008 di RSUP M Djamil Padang.
>
> Beliau menelpon saya untuk minta usulan nama buat buah hatinya.
> Suaminya jg setuju kl saya yg mencarikan nama.
>
> berhubung saya lagi patah hati & remeh temeh lainnya,
> pikiran saya masih blank hingga saat ini.
>
> RINGKASNYA :
> saya minta tolong kpd teman2 semua untuk mencarikan nama buat ponakan
> perempuan saya itu. Nanti usulan nama yg diterima oleh mereka akan
> saya umumkan di milis ini
>
> syukron,
> wassalam
>
> Sonny,
> http://suyuk. blogspot. com/
saya baru ingat dosen Pengantar Bisnis itu : BRIAN CONNELLY !
ReplyDeleteSeperti nya sonny sedang curhat hehehe....
ReplyDelete