22.2.18

Banjir dan Galodo kembali menerjang Pangkalan Koto Baru

Bencana alam senantiasa mengancam di sekitar kita. Apalagi pada musim pancaroba seperti sekarang ini. Seperti yang terjadi di Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota , Sumatera Barat baru-baru ini. Hujan yang terus menerus melanda kecamatan ini sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan terjadi banjir dan galodo pada hari Sabtu, 29 April 2017 silam.
     Seperti dilansir oleh Badan Nasional Penanganan Bencana Daerah (BNPB-D)  Provinsi Sumatera Barat, bencana tersebut mengakibatkan 20 orang tewas dan 270 orang lainnya mengalami sakit. sampai berita ini diturunkan, diperkirakan kerugian material sejauh ini sudah mencapai 5 milyar rupiah.
   
Banjir di Pangkalan
(Courtesy: klikpositif.com)
Menurut laporan tim SAR yang sudah turun ke lokasi bencana, banjir terjadi karena adanya aliran air yang terganggu serta penyempitan di beberapa titik alur sungai sehingga tidak mampu lagi menahan debit air yang terus meninggi. Adapun galodo disebabkan maraknya penebangan hutan yang tidak terkontrol. Hutan tidak mampu lagi menjalankan fungsinya sebagai tempat resapan air bahkan sebaliknya tanah yang tak lagi ditahan oleh akar-akar pohon akan longsor dan menimpa rumah-rumah warga yang berada lebih rendah.
   
TRK  bersama Gubernur Sumbar di lokasi bencana
(Courtesy: singgalang.dompetdhuafa.org)
Untuk merespon bencana ini Dompet Dhuafa Singgalang pada hari ini sudah menurunkan Tim Respon Kebencanaan (TRK) ke beberapa titik yang tersebar di Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Selain membawa peralatan rescue, TRK juga membawa makanan dan obat-obatan yang dibutuhkan para masyarakat yang terdampak untuk mengurangi beban moril dan materiil yang mereka alami. Ini sesuai dengan komitmen DD Singgalang  yang selalu berusaha hadir dalam setiap aksi-aksi kemanusiaan terutama yang bersifat tanggap darurat. []

16.1.15

Rais Farhan Albiruni

Awalnya, saya ingin menamakannya dengan nama yang indah. Saya punya "stok kombinasi nama" yang sudah lama saya rancang. Contohnya :

Najib Badiuzzaman - Yang cerdas yang termasyhur sepanjang zaman
Adib Badiuzzaman - Sastrawan/Budayawan yang termasyhur sepanjang zaman
Habibie Alfa Badar - Kekasihku seindah 1000 purnama

Najib Badiuzzaman - Yang cerdas yang termasyhur sepanjang zaman
Adib Badiuzzaman - Sastrawan/Budayawan yang termasyhur sepanjang zaman
Jamal Alva Badar - Setampan 1000 purnama
Zakie Avicenna - Secerdas Ibnu Sina
Zakie Averroes - Secerdas Ibnu Rusydi
Zakie Alfarabi - Secerdas Alfarabi
iqbal syaukanie - kau terima cintaku / Buah cintaku
Galih Farhan - Hati yang selalu bahagia
Salik Khalilullah - Penempuh jalan (menuju Tuhan) yang dicintai Tuhan sebagaimana Dia mencintai Ibrahim *

Namun, perempuan itu menolak beberapa nama di atas karena beberapa anak didiknya yang punya nama seperti Najib, Zaki, Iqbal ternyata anak-anak bandel. Saya tidak tertarik mendebatnya. Lalu ia mengajukan proposisi: nama anak kami harus ada kata-kata PEMIMPIN. Maka jadilah nama depan anak kami RAIS. (Berasal dari huruf RA - WAW - SIN)

Saya suka dengan kata BAHAGIA. Saya berharap ia menjadi bocah yang bahagia terlepas dari kondisi obyektif di sekitarnya. Maka nama kedua anak kami adalah FARHAN. (Berasal dari huruf FA - RA - HA) Kata farihun, plural dari kata farh, digunakan Allah dalam Alquran untuk menggambarkan kondisi penghuni-penghuni surga. Semoga anak kami tidak hanya bahagia sendirian, tapi juga membahagiakan orang banyak.**

Saya ingin menamakan anak kami dengan sesuatu yang mengingatkannya pada kejayaan peradaban umat muslim di masa lampau. Awalnya saya ingin menambahkan kata Avicenna atau Averroes atau Alfarabi. Tapi rasanya ketiga nama itu membawa beban yang teramat berat: filsafat.

Ibn Sina memang dikenal sebagai mahaguru kedokteran. Ibn Rusyd seorang hakim atau mahaguru ilmu-ilmu keislaman. Alfarabi dikenal sebagai mahaguru musik. Tapi ketiganya juga tidak kalah terkenalnya sebagai mahaguru filsafat. Saya ingin anak saya menghindar dari filsafat. Kalau tahu filsafat, cukuplah hal-hal yang umum.

Akhirnya pilihan saya jatuh pada Albiruni. Ia menyukai sains sekaligus ilmu-ilmu sosial. Pengetahuannya mencakup banyak bidang. Tapi ia lebih dikenal sebagai penulis ensiklopedi, bapak (cabang ilmu) Geodesi dan Indology.

Maka sepakatlah kami menamakannya RAIS FARHAN ALBIRUNI


Catatan :
* nama-nama di atas adalah terjemahan fleksibel, suka-suka, sesuai doa saya tentang nama-nama itu
** Saya hanya paham bahasa arab dengan segala semantika dan morfologinya. Hanya dengan menggunakan bahasa arab saya bisa menemukan kedalaman arti. Suatu saat saya berharap bisa menyampaikan pada anak ini arti namanya dan seberapa banyak namanya bertebaran di dalam al-Quran dan untuk menjelaskan apa.


recent post