1.6.10

obama dan amerika: 2 entitas berbeda ?

Hal pertama yang ingin saya katakan adalah saya tidak percaya pada sistem politik Amerika. (Saya justru lebih percaya sistem politik Indonesia, India dan Turki) Alasan pertama: ada kekuatan di balik layar, yaitu Yahudi Amerika. Tidak aneh kalo calon presiden Amerika musti berbicara di depan forum AIPAC, berkunjung ke Israel atau setidaknya berjabat tangan dengan PM Israel. (Bandingkan dengan calon presiden Indonesia yang belakangan mulai membiasakan dirinya sowan ke Amerika sebelum masa kampanye) Alasan kedua: sistem dwi partai lebih mirip oligarki ketimbang demokrasi. Memang disana ada partisipasi publik yang luar biasa dan masa kampanye yang amat panjang. Tapi tidakkah itu sekedar kulit luar atau semacam strategi PR saja. Nyatanya, tingkat golput justru tinggi.

Dan itu alasan dasar saya untuk tidak mempercayai setiap calon presiden Amerika. Bahkan Obama. Ya, kita semua membenci si Bush kecil, tapi tidak lantas bisa simpati pada Obama kecil. Ketidakpercayaan saya semakin menguat ketika ia memilih Hillary Clinton sebagai menteri luar negeri. Bagi saya, itu sama saja dengan berbagi kue kekuasaan dengan seorang mantan senator New York yang pernah menolak bantuan dana kampanye dari komunitas muslim demi menjaga hubungan baiknya dengan komunitas Yahudi. (Ia seperti mengatakan tidak ada 1 dunia yang bisa ditempati 2 komunitas itu sekaligus). Apa artinya menjadi seorang Presiden Amerika, manusia paling digdaya sejagat ? Tentu saja Foreign Policy. Dan sayangnya ia harus berbagi policy dengan seorang pesuruh Yahudi demi mendapat dukungan dalam kampanye untuk menjadi presiden Amerika. (Dan saya semakin jengkel ketika tahu pengganti Alan Greenspan masih seorang Yahudi tulen)

Saya juga jengkel dengan tokoh-tokoh Indonesia yang begitu mengidolakan Obama. Amerika benar-benar berhasil menjadikan pemilunya mendunia karena seorang Obama. Bahkan orang-orang macam Fadjroel Rachman yang--setahu saya amat polos--sampai harus berkilah ketika Obama menambah pasukan di Afghanistan dan korban jiwa yang berjatuhan semakin meningkat layaknya kondisi Irak semasa rezim Bush. Mereka bilang Obama tidak bisa merubah Amerika dalam semalam. Mereka bilang Obama dan Amerika adalah 2 entitas berbeda.

Dan ketika Obama berhasil menggolkan RUU Kesehatan, mereka dengan gegap gempita menyambut kemenangan itu. Bahwa setelah diperjuangkan selama 4 masa kepresidenan, hanya Obama yang mampu menggolkannya. Bull shit ! Bagi saya, fakta bahwa layanan kesehatan Amerika adalah yang terburuk dibanding negara-negara maju lainnya menunjukkan setidaknya 2 hal. Pertama, Amerika sebagai negara jelas telah lama dikooptasi oleh korporasi-korporasi besar. Tidak aneh kalo ada yang bilang bahwa diplomat-diplomat Amerika dan orang-orang macam Jhon Perkins tak lebih dari pesuruh-pesuruh korporasi. Contohnya, kasus Freeport, Newmont dan Exxon di Indonesia. Berhasilnya Irian Barat masuk ke dalam NKRI tidak lepas dari keinginan Freeport yang sudah gatal ingin mengeruk emas di tengah hutan tropis Papua. (Masa bodoh dengan heroisme yang diceritakan di buku-buku sejarah sekolahan). Kedua, menolak lebih lama RUU Kesehatan, sama saja dengan menolak takdir sejarah yang seharusnya. Amerika akan ditertawakan bahkan oleh musuh di depan halaman: Kuba. Film Sicko dengan satire menggambarkan betapa mudahnya sekelompok orang-orang Amerika yang menjadi korban sistem kesehatan Amerika datang ke Kuba dengan perahu kecil dan mendapat layanan kesehatan memadai di Kuba. (Dan di bagian akhir, si sutradara pergi ke gedung kongres dengan sekeranjang cucian sembari berharap Amerika seperti Perancis yang menyediakan pembantu rumah tangga gratis bagi ibu hamil dan menyusui)

Lalu perubahan apa yang sudah dilakukan Obama ? Bagi saya, tak lebih dari sekedar strategi PR dan marketing. Lihat saja, pidatonya di Kairo disambut positif dan antusias di selurah dunia Islam. Tapi apa yang terjadi ? Ia melaksanakan janjinya mengurangi pasukan di Irak, tapi di saat yang sama diam-diam menambah pasukan di Afghanistan. Belakangan ia bilang menutup Guantanamo adalah perkara sulit.

Tuan Obama, kata dan perbuatan anda tidak sejalan !



23.5.10

jumatan

Sudah lama saya ingin menuliskan khutbah-khutbah Jumat yang berkesan di hati. Saya bukan muslim yang baik jika ukurannya adalah berapa pengajian yang saya ikuti setiap bulannya. Ya, Jumatan hampir merupakan satu-satunya pengajian yang saya ikuti beberapa tahun terakhir. Karenanya saya berusaha menghilangkan kebiasaan ngantuk apalagi tidur saat Jumatan; berusaha mendengarkan dengan hati, bukan dengan kritisisme kognitif.

Jumat kemarin cukup berkesan di hati saya. Di antara kantuk yang mendera setelah semalaman begadang, masih bisa saya simak khutbah Sang Khatib. Entah ada hubungannya dengan Everybody Draws Mohammad Day, Khatib bercerita tentang hari-hari terakhir Nabi Muhammad. Entah sudah berapa kali saya baca dan simak cerita itu. Tetap saja, tidak bosan.

Mulai dari paska penaklukan Khaibar, dimana Nabi dihidangkan seekor kambing yang dilumuri racun oleh seorang wanita tua Yahudi. Dalam hati, saya selalu bertanya, kenapa Jibril telat memberitahukan Rasulullah bahwa daging tersebut beracun. Nabi sempat menyantap hidangan itu. Dan ajaibnya, beliau tidak meninggal seketika. Setelah itu Nabi memanggil si wanita tua itu dan menanyakan kenapa ia ingin meracuninya. Sang wanita menjawab: "Jika engkau benar-benar utusan Allah, niscaya engkau mengetahui bahwa daging itu beracun. Sekarang aku percaya." Saya lupa apakah wanita itu akhirnya menjadi muallaf. Yang pasti, Nabi memaafkannya. (Bagi saya, perkara memaafkan ini jauh lebih penting dari soal muallaf)

Beberapa bulan kemudian Nabi mulai sakit-sakitan akibat racun yang bersemayam dalam tubuhnya. Di hari-hari terakhir beliau, Abu Bakar diperintahkan menjadi imam shalat menggantikan Nabi yang terbaring di tempat tidur. Saya membayangkan suasana kediaman Rasulullah. Bagaimana dukanya Fatimah, Aisyah dan istri-istri beliau lainnya. Saya membayangkan beliau masih saja mengingat keadaan dan masa depan umatnya di saat-saat seperti.  Saya membayangkan Jibril yang memalingkan mukanya, saat nyawa Nabi Muhammad dicabut. Nabi bertanya, "Kenapa kau memalingkan muka, wahai Jibril. Apakah kau tidak suka melihatku ?" Jibril menjawab, "Bukan begitu, wahai kekasih Allah. Saya tidak tega melihatmu begitu kesakitan."

Dan ketika kabar wafatnya Nabi diketahui khalayak, semuanya gempar. Umar ibn Al-Khattab sampai-sampai mencabut pedangnya dan berjanji akan menebas semua orang yang berani mengatakan bahwa Nabi wafat. Di kejauhan, Abu Bakar yang saat itu berada di salah satu sudut kota Medinah datang tergopoh-gopoh menenangkan situasi. Dibacakannya selarik ayat, "Barang siapa yang akan menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa ia (Muhammad) akan mati suatu saat. Barang siapa yang menyembah Allah, maka Ia kekal selamanya." Dan khalayak pun tersadar. Umar berkata, "Wahai Abu Bakar, seakan-akan aku baru mendengar ayat itu untuk pertama kalinya saat ini.

Sang Khatib bercerita dengan menahan rasa haru yang begitu mendalam. Terkadang ia berhenti sesaat, terisak, menahan tangis, dan melanjutkan kembali kisah itu. Suaranya parau. Yang lebih menyentuh lagi, di rakaat kedua Shalat Jumat, khatib itu membacakan 3 bait ayat yang amat indah. Bahasa yang begitu puitis.

"Kullu maa 'alaihaa faaan
Fayabqa wajhu rabbika dzull jallali wal ikraam
..........."

"Setiap yang ada di atas semesta akan berakhir (fana)
Yang akan tersisa hanyalah wajah Tuhanmu yang Maha Tinggi dan Maha Terpuji"

Begitu lembut bahasa ayat ini. Sang Khatib yang menjadi Imam Shalat itu seakan-akan ingin meredakan kesedihannya dengan membacakannya. Bahwa wafatnya Rasulullah adalah bagian dari takdir kefanaan Nabi sebagai manusia biasa. Jumat yang mengesankan !

Catatan Kecik :
  • Entah kenapa Allah mengirimkan kekasih-kekasihnya (Ibrahim dan Muhammad) ke tengah-tengah padang pasir amat luas yang kemudian bernama Makkah. Siang hari, suhunya bisa mencapai 50° C di musim panas. Dan di musim dingin, suhunya menusuk tulang. Begitu ekstrim. Bayangkan hidup di zaman tanpa AC dan sun block
  • Dan entah kenapa sakratul maut Rasulullah tidak dimudahkan semudah-mudahnya oleh Allah. Bandingkan dengan kisah-kisah sakratul maut orang-orang yang dianggap wali. Entah hikmah apa yang bisa kita petik.
  • Kata "Fana" yang bearti tidak abadi, punya akar yang sama dengan kata "funun" yang berarti seni, creature atau ciptaan. Segala sesuatu yang diciptakan selalu punya awal dan punya akhir. Alam semesta ini adalah maha karya seni Sang Abadi. Mungkin diciptakan dengan kerumitan kalkulasi fisika dan matematika. Tapi yang pasti, Allah menciptakannya dengan rasa seni.
  • Saya tidak tahu 3 larik ayat yang dibacakan di rakaat kedua itu berasal dari surat apa. Ada yang bisa bantu ?


20.4.10

a reading on world of FOSS

Ahmad Fuadi bilang salah satu langkah menjadi penulis adalah menyukai apa yang anda tulis. Nah, saya termasuk yang demikian. Postingan kali ini sekedar untuk mendokumentasikan apa yang saya mengerti tentang dunia perangkat lunak bebas dan terbuka. Suatu saat saya ingin menuliskan secara komprehensif, tidak kayak serpihan-serpihan begini.

Tulisan di bawah ini sejatinya adalah komentar saya di Note seorang teman. Dia men-tag saya, dan saya pun berkomentar. Saya tidak tahu apa ia benar-benar bersyukur atas komentar saya. Saya ikhlas kalau ia suka maupun tidak. Saya melihat ia benar-benar butuh bantuan untuk memahami dunia yang sudah lama saya pelajari ini. Saya berkenalan dengan Linux sejak 2001 dan kecenderungan intelektual saya membuat saya menyukai dunia ini, baik secara aplikatif maupun teoritis/filosofis. Sampai saat ini saya masih merasa banyak bagian yang belum saya mengerti, terutama tentang lisensi terbuka mana yang paling realistis-kompetitif tanpa harus mengorbankan idealitas kebebasan. Hati saya masih bertanya, apakah berbisnis dengan mengandalkan perangkat lunak bebas terbuka benar-benar realistis untuk semua bidang ?

Oh ya, saat ini saya sedang menulis Tutorial Linux Ubuntu untuk menyambut rilis Ubuntu Lucid 10.04 di 29 April 2010. Masalahnya, saya sedang tidak dalam situasi bagus untuk menulis. Teman saya bilang, schedule penerbitan saya terlalu strict. Hmm, kalau deadlinenya terlewati mungkin saya lepas aja buku ini dalam format PDF ke komunitas dengan lisensi CCL / FDL

Cerita lain, saya baru mendapat pemahaman komprehensif tentang gagasan-gagasan Hassan Hanafi sehabis mengikuti diskusi dengan pembicara yang membosankan. Lucu juga, si membosankan itu bisa juga menjelaskan dengan baik Hassan Hanafi. I'd thank him veryyyyy much. Barusan saya bisa merakit hubungan antara Kiri Islam, Oksidentalisme & Ihyaa al-Turats. Benar-benar fantastik. Mungkin hasilnya akan mengejutkan bila saya bisa menyambung gagasan Hassan Hanafi dan Kuntowijoyo. Saya begitu ingin menuliskannya, tapi seperti saya bilang, kondisi saya sedang tidak konsen.


_________________________________________________________

Setahun y.l ada diskusi soal Teori Keadilan disini, ngebahas Si Opa sampai pemikir kontemporer. Tapi aku kelewat. Lagian, aku gak pernah punya perhatian pada diskursus TK. It's out of my boundaries. Setahuku, itu beratnya ke kajian filsafat karena sifatnya yang amat fundamental. Jadi Master boleh jadi benar. Mengutip Si Opa mungkin terlalu kejauhan. Itulah gunanya para filsuf sosial. They're down to earth.

Mereka yg belajar politik mungkin familiar dg Teori Ketergantungan. Mungkin itu cocok menggambarkan bahwa UU Hak Paten Amerika menciptakan ketergantungan terhadap software propietary. BSA, aliansi perusahaan perangkat lunak propietary menjadi alat yang melakukan tuntutan terhadap pelanggar di seluruh dunia. Diatasnya masih ada IIPA. Belakangan, IIPA mengadukan Indonesia & bbrp negara lainnya ke US Trade Representative karena pemerintah mendorong IGOS.

Setidaknya ada 2 mazhab dalam dunia Free & Open Source Softwares (orang Eropa suka bilang Free, Libre, & Open Source Softwares; FLOSS). Pertama, yang menekankan pada Free Software, dimotori oleh Richard M. Stallman, pendiri Free Software Foundation, penggagas GNU/GPL. Kedua, mereka yang menekankan pada sisi Open Source, seperti Linus Torvalds. Richard terlalu idealistic, utopis. Sementara Linus lebih fleksibel. Distro Linux yg cenderung ke Stallman adalah Debian. Sementara yg paling fleksibel adalah Ubuntu. Canonical menyertakan dlm Ubuntu beberapa program yg ditulis dalam bahasa programming C# ciptaan Microsoft lewat Proyek Mono. Seperti F-Spot & Sticky Notes. Juga ada kerjasama dg Microsoft untuk menjamin interoperatibilitas. Tapi setidaknya Canonical masih menjaga jarak dg MS, tidak seperti Novell yg dianggap berkhianat pada filosofi FOSS.... See More

Linus bilang, hal terbaik yang pernah ia lakukan adalah men-GPL-kan (Kernel) Linux. See? Bukan kernelnya yg terbaik, tapi payung hukumnya, Lisensi GPL v2. (Meski v3 sudah keluar, Linus ttp kekeh dg v2). Kalo Tanenbaum lebih dahulu men-GPL-kan Minix, mungkin kita tidak pernah mengenal Linux.

Mungkin udah mengerti apa manfaatnya FOSS dibanding Propietary? Propietary menciptakan ketergantungan pada perusahaan komersial tertentu terhadap suatu produk software tertentu karena sifatnya yg close source. Dalam dunia server dulu hanya ada 1 OS: yaitu UNIX yang lisensinya dimiliki secara bersama-sama oleh perusahaan2 besar seperti IBM, Novell, SUN, SCO, AT&T, Bell dst. UNIX hanya bisa dijalankan pada komputer mainframe. Lalu Tanenbaum menciptakan versi mini dari UNIX (Unix-like) utk diajarkan di lab komputer kampus. Karena banyaknya pembatasan & keterbatasan Minix, Linus menulis Linux untuk bisa dijalankan pada komputer AT86. Tanenbaum bilang AT86 tidak akan panjang umurnya. Tapi Linus kekeh, dan terbukti prediksi Tanenbaum salah. Mayoritas PC saat ini dibuat diatas arsitektur AT86 (x86_64). Dan kemudian lahir Windows NT

Di dunia desktop, agaknya hanya ada 2 pemain penting: Microsoft dg DOS lalu Windows. Dan Apple dg Mac. Mac memilih filosofi benar-benar eksklusif sehingga hanya masuk ke niche market (menjual OS sekaligus hardware, integrated). Microsoft memilih menjual lisensi DOS ke IBM ketimbang menjual DOS itu sendiri (OEM). Dan strategi Bill Gates terbukti jitu. Dengan uang dari IBM, ia merekrut programmer2 handal dan menciptakan Windows 3.1 yg konon menjiplak Mac2. Bill benar2 mencetak hits dg Windows 95 & MSOffice.

Secara ekonomi, FOSS menciptakan kemandirian & local advantage. Bila sebuah perusahaan ingin menggunakan OS Windows Server maka ia harus membeli software dari luar negeri & layanan jasa Microsoft atau authorized service-nya. Kalo menggunakan OS yg OpenSource, perusahan tersebut bisa mendapatkan OS secara gratis & menyewa perusahaan IT Support local.

Apache adalah teknologi web server open source. Hampir 80% server di slrh dunia menggunakannya. PHP adalah bahasa programming terbuka. Sebahagian besar web ditulis dg bahasa ini. Joomla, Wordpress, Drupal, Mamboo dst adalah contoh betapa teknologi open source mewarnai hidup kita. Dan semuanya bisa diperoleh dg gratis atau dengan kata lain, biaya yang dibebankan pada end-user jd lebih ringan.

Sebelum kita mengenal smartphone secara luas, Mobile Operating System dikuasai oleh SymbianOS dari Symbian Inc. yg sebahagian besar sahamnya dimiliki Nokia. Saat ini Linux dlm berbagai bentuk (Maemo, OpenMoko, Android) terus meningkat share-nya. Ini memaksa nokia meng-open-source-kan Symbian di Feb 2010. Dg demikian, share Mobile OS dikuasai oleh OpenSource.

Kesimpulan
Mereka yg belajar bisnis bisa melihat bahwa Bill Gates, Steve Jobs & Linus Torvalds merubah aturan main dlm bisnis. Mereka yang belajar hukum bisa melihat bahwa pemilihan lisensi yang tepat adalah kunci keberhasilan jangka panjang. Gerakan FOSS merubah aturan main dalam pengembangan software & berbisnis software sehingga memaksa banyak pihak untuk membuka kode sumber ciptaan mereka dan meletakkannya di bawah payung lisensi2 terbuka semacam GPL/LGPL, Mozilla License, BSD License dst

==========================================

sedikit tambahan, bukan Linux yg memaksa Nokia meng-open-kan Symbian, tapi persaingan yg memaksanya sejak RIM & Apple & Google masuk pasar smartphone. Jadi, dengan meng-open-kan, memberi kesempatan pada orang di luar perusahaan untuk memodifikasi, menambah, merombak kode-kode tersebut. Hasil modifikasi tsb harus jg di bawah lisensi open. Jadi ada ... See Morekeuntungan bagi masing2 pihak.

Apple baru benar2 mencetak hits sejak Steve kembali & menelurkan MacOS X & iPod. Sejak MacOS X, Apple merombak total kernel-nya berdasarkan kernel FreeBSD. Tidak hanya mendapatkan sistem yg lebih stabil, Apple mendapat konsumen baru: para pengguna Unix & Unix-like. Hacker, programmer, Linuxer dst..


====================================

Contoh terbaik untuk mengungkapkan advantage dari FOSS Movement adalah fakta bahwa Linus Torvald hanya berkontribusi 2% dari total source code kernel linux saat ini. 98%-nya? The rest of the world !

Linux pada dasarnya hanya sebuah kernel atau core of OS. Untuk menjadi sebuah sistem operasi komplit ia harus di-bundle dg perangkat lunak lainnya, yg umumnya bersifat FOSS. Karena itu kita mengenal istilah distro-distro. Kemasan/bundelan dari Linux. Kenapa ada begitu banyak distro. Itulah resiko sekaligus advantage dari arti sebuah kebebasan. Setiap orang punya taste & tujuan masing2 dalam membuat distro. Tapi secara umum, bisa dibedakan jd 3: untuk tujuan Server (RHLE, CentOS), Desktop atau tujuan spesifik (ie, PartedMagic OS, ClonezillaOS, IPCop)

Secara umum, elemen gerakan FOSS bisa dibedakan jadi 2: individu/komunitas & perusahaan, baik Ltd atau Inc. Tentu saja keduanya tidak bisa dipisahkan. Ubuntu adalah contoh terbaik kolaborasi keduanya. Itu yg membuat Ubuntu langsung meroket menjadi distro linux yg paling banyak digunakan padahal baru lahir pada Oktober 2004: perhatian thd pengembangan komunitas. (Lihat distrowatch.com)... See More

Hati2 dg istilah. Free Software berbeda dg Freeware. Sangat. Shareware, trialware/demoware itu "hanya" istilah marketing. Free software sudah pasti open source. Tp open source belum tentu free software. Free tidak selalu berarti free of charge. Free in FOSS movement actually refers to freedom. (Lebih lanjut lihat wikipedia). Tidak semua lisensi di dunia open source yg benar2 mencerminkan freedom yg dimaksudkan Richard dalam 4 basic freedom. BSD Lisense, misalnya. Jadi, baca baik2 isi lisensi.

Linux bisa ditemukan pada banyak perangkat. Mulai dari mainan, robot, hingga pesawat ulang alik NASA. Kenapa NASA memilih Linux, bukan UNIX yg lebih tua atau Windows Server ? Cari aja jawabannya sendiri :) Mungkin faktor lisensi

Mereka yg tidak mampu bertahan thd perubahan pasti tersingkir saat aturan main bisnis berubah. Palm adalah contoh terbaiknya. Palm adalah pionir PDA. Beberapa tahun lalu masih ramai perbincangan, mana yg lebih baik PDA dg phone featured atau Smartphone dg PDA capabilities. Palm sulit untuk beradaptasi dg perubahan dan tersingkir.

Beberapa waktu lalu Windows Mobile masih menguasai pasar. Microsoft berusaha beradaptasi dg perubahan dg me-repackage menjadi Windows Phone7. Apakah model bisnis OEM Microsoft yg satu ini bakal bertahan?
Nokia berusaha mempertahankan pangsa pasar Symbian dg meng-opensource-kannya. Google dg Android benar2 merubah aturan main bisnis. Dg mendasarkan pada Linux, setiap vendor perangkat keras boleh menggunakannya tanpa batasan. Beberapa tahun mendatang, Android akan menguasai pangsa pasar Mobile OS sebagaimana Windows pernah benar2 dominan di pasar PC.

Apple tidak pernah menjadi ancaman serius bagi Microsoft. Yang ada hanyalah, Microsoft berusaha mencuri pangsa pasar iPod dg Zune. Atau pasar Google dg Live atau Bing. Dan selalu berakhir sbg medioker

Secara de jure, microsoft mungkin rugi ketika produknya dibajak di Indonesia. Secara de facto, mereka diuntungkan karena ketergantungan orang Indonesia pada produk-produk propietary. Kalau UU Haki ditegakkan, Linux akan benar2 menguasai lab-lab komputer kampus & pemerintahan. Penetrasinya akan berlanjut ke korporasi & dunia usaha. Biasalah, kita kan negara miskin. Windows emang keliatan murah, tapi MS Office-nya mahal bgt

=============================

Untuk apa UU Haki dibuat ?
Sarang pembajakan HAKI (dan pornografi) hanya berjarak 1 KM dari Istana Presiden & hanya berseberangan jalan dg Polsek Glodok. Tidak pernah digerebek. Disana, setiap hari jutaan CD/DVD dibungkus satu per satu tiada henti dari pagi - sore dan menyebar ke seluruh indonesia
Lalu apa artinya peristiwa penggerebekan2 pabrik pembajak CD di pinggiran2 Jakarta. Mungkin sama halnya dg penggerebekan pabrik2 narkoba. Sekedar konsumsi media, menjalankan budaya ABS (asal bapak senang) dan hanya menggerebek yg tidak menjalankan "budaya setoran" dengan patuh.

Begitu sering razia windows bajakan di warnet2 tapi tidak pernah razia di kantor2 pemerintah & lab-lab komp. kampus. Parahnya lagi dijalankan oleh polisi / satpol PP yg tidak bisa membedakan mana yg bajakan & mana yg original. Ujung2nya, mirip budaya tilang: pemerasan. Lalu kenapa judulnya razia windows bajakan? Bagaimana kalau windowsnya ORIginal tapi program2 aplikasi berikut games-nya bajakan?...




13.4.10

ngLumix juga aah..



Penasaran dg Lumix-nya Mona. Emang produk superior. Tapi tukang jepret yang ini rada dodol. Terlalu dekat dengan objek. Jadi sedikit blur. Oh ya, judulnya "Coffe dan temennya si mate."

21.3.10

scan virus Windows dari Linux

klik untuk memperbesar


Saya pernah membiarkan Windows XP di laptop saya tanpa anti virus. Saya pikir saya bisa menjaganya dari virus dengan prinsip kehati-hatian. Toh, saya nge-net langsung dari laptop ini dan flash disk orang lain tidak akan pernah nyolok di laptop saya.

Sebulan, dua bulan, anggapan itu masih benar. Hingga saya melanggar aturan pertama: jangan ke warnet & jangan pulang dengan flash disk yang pernah dicolokin ke komputer warnet. Bagi yang punya warnet, virus itu urusan pelanggan. Urusan mereka adalah bagaimana caranya komputer tetap jalan dengan stabil & cepat tanpa perlu menginstall antivirus yang memakan resources komputer. Solusi orang warnet sudah pasti DeepFreeze yang cara kerjanya mirip tombol reset di handphone.

Bagaimana lagi? Waktu itu saya butuh akses internet dengan kecepatan tinggi. Dan solusinya, warnet di jam-jam tidak sibuk (non-peak time). Beberapa hari kemudian komputer saya mulai menunjukkan perilaku aneh. Beberapa program mulai tidak responsive. CorelDraw contohnya. Untuk menjalankannya saya harus melakukan prosedur Uninstall & Install berulang kali. Program WinDVD ikutan ngadat.

Install ulang ? Nah itu masalahnya. Pertama, CD ROM saya sudah lama rusak karena hobi saya membakar CD & mengirim/memberikannya ke teman-teman atau sekedar membackup program/data di laptop saya :) . Kedua, saya tidak punya CD WinXP. Beberapa tahun belakangan, saya lupa bahwa CD WinXP adalah aset penting selain CD Rescue. Saya lebih sering mengandalkan Norton Ghost versi DOS untuk urusan back-up & restore. Programnya cuman 1,2 MB tapi fungsinya luar biasa. Andalan terakhir orang-orang warnet ! Celakanya, image ghost pernah saya pindahkan ke DVD. Maniak tweaking amat mudah menjadi maniak free-space :). I let my laptop "breathing" deeply by giving it laaarge free space.


Satu-satunya solusi adalah mencoba segala opsi yang berhubungan dengan booting via USB Drive. Flash Disk yang membawa masalah harus bisa jadi solusi. Kata kuncinya program Unetbootin dan PartedMagic OS. Saya ingat pernah mem-backup Windows dengan PM tapi lupa menaruhnya. Yang pasti backup itu saya simpan di partisi linux.

Dan akhirnya, semua masalah selesai dengan mudah. PartedMagic OS, salah satu distro linux yang menyediakan GParted & Clonezilla, benar-benar luar biasa. Lebih keren dari CD Rescue yang isinya penuh dengan program bajakan. Image back up yang pernah saya buat dengan clonezilla ditemukan.

Langkah pertama yang saya lakukan setelah memastikan adanya image Clone adalah menginstall Avast. Awalnya saya tertarik menggunakan ClamAV. Sayangnya, antivirus ini harus dijalankan lewat terminal. Akhirnya saya pake Avast. Setelah semua partisi di-scan, lalu saya gunakan PartedMagic OS untuk me-restore image XP yang pernah saya clone. Itu saja.

Demikianlah. Ini bukan masalah yang perlu saya dramatisir dan dibesar-besarkan. Bagi sebahagian maniak komputer, urusan back up dan restore cuman menunggu komputer menjalankan tugas sambil membuat kopi :)

Catatan kecik :
PartedMagic OS versi terbaru (4,8) tidak menyediakan Clonezilla dan digantikan dengan G4L. Kepanjangan tidak resminya: Ghost for Linux. Semacam program tandingan untuk Norton Ghost. Mungkin karena para programmer Clonezilla memilih untuk memisahkan diri dari proyek PartedMagic & menjadi tidak hanya sekedar sebuah program tapi juga OS.

20.3.10

Ubuntu dan mimpi-mimpi pengguna Linux


Ketika Google mengumumkan akan merilis Google Chrome OS, sebuah sistem operasi terbuka berbasis Linux, semua mata para pengguna, penggiat bahkan penggembira dunia open source tertuju padanya. Banyak analis menulis bahwa "it's last chance for Linux to make hits."

Bayangkan ! Bahkan Ubuntu, distro Linux yang paling banyak digunakan saat ini tidak mendapatkan apresiasi sedemikian rupa. Brand Google agaknya menjadi jaminan mutu. Google dianggap sarangnya programmer/hacker paripurna. Orang-orang FLOSS / FOSS / Linux seringkali menganggap Google, rekan sejawat yang paling bisa diandalkan untuk berhadapan face-to-face dengan Microsoft. Meski sebenarnya bila ditilik lebih jauh, jasa SUN tidak kalah besarnya kepada dunia Linux.

Dan seperti menunggu Godot, beberapa waktu lalu, ketika semua orang mengintip versi Beta dari Google Chrome OS, harapan itu mulai memudar. Google Chrome OS ternyata sebuah sistem operasi untuk tujuan Cloud Computing. Tidak ada satu pun aplikasi yang benar-benar di-install kecuali browser Chrome. Dan mungkin, tidak satu pun aplikasi boleh di-install karena semuanya berbasis Cloud--Google Apps.

Artinya untuk menggunakan sebuah laptop atau netbook bersistem operasi Google Chrome OS, ia harus terkoneksi ke internet dengan kecepatan tinggi. Model koneksi yang biasa ada di negara-negara maju, tidak di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Jangankan internet berkecepatan tinggi, koneksi internet stabil masih merupakan barang langka. Saya bahkan tidak pernah menggunakan Google Docs.

Dan banyak orang menjadi lelah berharap. Sebelumnya, Canonical menggadang-gadang bahwa Ubuntu 9.10 Karmic Koala yang dirilis beberapa hari setelah rilis Windows 7 akan menjadi pesaing setara. Tapi kenyataannya, sebagian pengguna dihadapkan pada masalah power management. Ubuntu gagal melakukan hibernate bahkan stand by. Konfigurasi audio menjadi tidak menyenangkan. Memang ada peningkatan stabilitas sistem, tapi semuanya pupus dengan masalah-masalah lain.

Saya bermimpi bahwa para pengguna Linux tidak hanya menyanjung-nyanjung Linux karena cinta, tapi fakta. Bahwa suatu saat Linux lebih populer dan mudah digunakan dibanding Windows. Bahwa laptop-laptop teman-teman saya yang gatek sekalipun menggunakan Linux dan mereka gembira dengannya

Saya ikhlas bila Canonical menghapus Gimp dari bundle Ubuntu 10.04. Tapi bisakah mereka memberikan pengganti yang setara dengan program ACDSee? Saya heran, kenapa virtualbox versi Windows lebih mudah digunakan dibanding versi Linux-nya. Saya berharap ekstensi Weblog milik Open Office benar-benar bekerja dengan baik. Saya merasa bersalah menggunakan Windows Live Writer atau ngeblog via Office 2007. Saya bermimpi menggunakan Nautilus semudah mengunakan Windows Explorer. Saya berharap Emphaty bisa digunakan sebaik YM atau GTalk. Saya berharap Evolution lebih mudah ketimbang Thunderbird 2. Meski Thunderbird 3 adalah bencana yang sempurna. Sama herannya kenapa Virtualbox 3.2 lebih sulit digunakan ketimbang Virtualbox 2.2

Catatan kecik :
Hari-hari belakangan bersama Ubuntu sedikit mengesalkan. Ubuntu 10.04 versi Alpha3 & Alternate gagal saya terinstall dengan benar setelah berhari-hari men-downloadnya. Moga saya tak bermasalah dengan versi Beta 1. Begitupun virtualbox. Ada harapan bahwa Virtualbox versi Lucid mudah digunakan sebagaimana versi Windows. No hacking needed.

Saya sedikit kesal dengan beberapa pengguna Slackware yang memuji-muji Slack karena lebih sulit digunakan. Secara tidak langsung mereka mengatakan dirinya hebat. Hey, dunia saat ini menunggu distro Linux yang mudah digunakan, bukan yang sulit. Masa-masa romantisme hacking telah usai, kawan !

Ubuntu 10.04 agaknya pantas dinanti-nanti. Saya berani berharap lagi

15.3.10

dan Dia Yang Maha Tertawa

Saya punya seorang keponakan. Persisnya, anak dari salah seorang sepupu. Tidak ada yang istimewa dari gadis kecil itu. Kecuali bahwa ia senang tertawa. Entah tentang sesuatu yang lucu, cukup lucu, sedikit lucu atau sama sekali tidak lucu bagi saya. Dia tertawa.

Bagi anda mungkin itu persoalan sepele. Bagi saya, betapa pemurahnya Tuhan menghadiahinya sensor ketawa yang amat sensitif. Kalau pun dia tertawa untuk suatu hal yang tidak lucu, saya merasa tidak berhak untuk menertawai "kebodohannya." Saya malah iri.

Sebahagia itukah hidup gadis kecil itu? Saya berharap dia tetap demikian meski lambat laun semakin dewasa, ia mulai memahami kesulitan hidup keluarganya. Saya harap Tuhan tidak bercanda tentang sensor itu. Soalnya, Dia kan pernah bilang bahwa Ia tidak menciptakan segala sesuatu tanpa tujuan.

Dia tidak suka bercanda, tapi suka ketawa..

13.3.10

Parental Control

RPP Konten Media emang konyol. Menkominfo sebelumnya sama konyolnya: ingin membuat software untuk memfilter internet dg budget milyaran uang rakyat dan nyatanya cuman wacana. Lebih konyol lg ada razia satpol PP ke warnet-warnet. Sama konyolnya dg razia Windows Bajakan. Bagian hilir di-empang hulunya dibiarkan saja.

Padahal ada langkah termudah: mewajibkan semua ISP terutama Telkomspeedy untuk menggunakan DNS Filter. Kalau pun harus pk software, tidak usah mengeluarkan milyaran rupiah. Di internet, ada banyak software Parental Control yg open source dan pasti gratis. Tp mungkin ISPs belagak masa bodo. Sebagian pelanggan mereka adl penikmat konten asusila. Artinya, bila di-filter, pelanggan akan lari ke provider lain. Masa bodo dg Corporate Social Responsibility.

Akhirnya, end user bijak yg harus mem-proteksi rumah mereka dari konten asusila. (Lagi2 hilir yg dibikin repot). Berikut ini link tutorial cara meng-install Parental Control


1. WEBCONTROL FOR UBUNTU


HOWTO: Parental control. Now with GUI too! (updated version)

Description:
WebContentControl is a parental control GUI (more specifically a GUI for DansGuardian+TinyProxy+FireHol).

Official website: https://launchpad.net/webcontentcontrol

Feedback is very welcome. And help too!

Please report bugs at https://bugs.launchpad.net/webcontentcontrol

Pre-Installation:
Please make sure you have the "universe" repository enabled.

Go to System->Administration->Software sources and check the "universe" repository.
More info: https://help.ubuntu.com/community/Repositories/Ubuntu

Installation:
There are three ways to install WebContentControl:
1)Through the PPA repositories
2)From the Debian package
3)From source

1)Through the PPA repositories
Code:
deb http://ppa.launchpad.net/zohn-joidberg/ubuntu jaunty main deb-src http://ppa.launchpad.net/zohn-joidberg/ubuntu jaunty main
Ctt: Bila ubuntu anda versi lain, tinggal rubah jaunty menjadi karmic atau lucid


Lalu install :

sudo apt-get update && sudo apt-get install webcontentcontrol


Parental Control for Windows:



Setelah meng-install, lakukan pengaturan dengan mengakses K9 lewat browser dg alamat http://127.0.0.1:2372/

7.3.10

Darul Huffadz, awal 1999


Saya menemukan foto ini di internet. Saya malu bahwa saya pernah berada di sana meski cuman 3 bulan. Saya tidak pantas untuk pernah berada disana. Suatu saat saya harus menempuh puluhan ribu kilo untuk MEMINTA MAAF..
In syaa-a Rabbii..

28.2.10

WALAPA

Khoirul Fata, teman se-angkatan 699 asal Bandung memposting sebuah link ke youtube di milis gontorians. Judulnya: WISATA KULINER GONTOR RESTAURANT. Pertanyaan pertama yang muncul di benak saya adalah: sejak kapan di Gontor ada kemewahan bernama restoran? Paling cuman Kantin, Warung Fast Food Pujasera dan Warung Lauk Pauk (WALAPA). Atau mungkin Gontor buka restoran di tengah kota Ponorogo atau bisa jadi di Jakarta?



Ternyata setelah saya klik, video tersebut bercerita tentang WALAPA. Ok, saya selalu ingin tahu tentang perkembangan Gontor meskipun itu hanya soal Warung Lauk Pauk. Tapi yang membuat saya ketawa adalah bahwa WALAPA yang berkesan udik bisa tampak keren dalam sebuah acara berformat "WISATA KULINER" di sebuah stasiun televisi berlogo GTV. Sejak kapan di Gontor ada GTV mengingat para santri tidak pernah dibolehkan menonton tv kecuali untuk siaran pertandingan Piala Dunia FIFA ? ( Konon mirip aturan yang diterapkan terhadap para biksu Tibet. Piala Dunia emang luar biasa! ) Ok, kita simpan dulu pertanyaannya.

Video ini diawali dengan kedatangan pembawa acara Bondan Simatupang di bawah hujan deras ke Warung Lauk Pauk. Seorang penjaga pintu berpakaian ala petugas hotel mengambil payungnya untuk dilipat. Bondan masuk dan kemudian duduk di atas (satu-satunya) kursi di depan (satu-satunya!) meja yang ada di ruangan Walapa. Sampai saat si Bondan duduk, saya masih belum memperhatikan kejanggalan video tersebut karena pikiran saya terbentur dengan pertanyaan: sejak kapan ada seorang Simatupang nyantri di Gontor? Apa hubungannya si Bondan yang satu ini sama Bondan Winarno, pembawa acara Wisata Kuliner (beneran) yang terkenal dengan ucapan "Mak Nyus"

Lalu seorang pelayan berbaju koko lengkap dengan kopiah dan kafiyeh datang dengan daftar menu makanan. Setelah pesanan sampai ke meja. Mulailah Bondan Simatupang bercerita tentang kelezatan makanan dengan gaya Bondan Winarno. Setelah menonton ulang video ini saya baru menyadari bahwa video ini adalah sebuah tayangan konyol sebagai pengisi jeda antar mata acara yang ditampilkan lewat LCD Projector ke pentas Panggung Gembira 682 tahun 2008. (1926 + 82 = 2008)

Pertama, bila anda datang ke Walapa, sama sekali tidak ada petugas berpakaian necis yang akan menyambut. Yang ada hanya anda harus menukar mata uang rupiah dengan mata uang "resmi" walapa di sebuah cashier booth di samping Walapa. Mata uang resmi tersebut adalah lembaran karton kecil-kecil yang bertuliskan angka 100 / 500 / 1000 / 5000 yang di-laminating.

Kemudian anda bisa membeli buah-buahan, pilus, pepes ikan, serundeng, tempe dan penganan basah lainnya. Tidak akan ada pelayan yang akan menyodorkan menu makanan. Selama jam-jam makan, anda harus berjuang bersama para pembeli lainnya yang berjubel untuk menarik perhatian nona-nona nenek-nenek, mbok-mbok sepuh, agar bisa dilayani segera hanya sekedar untuk lebih dahulu berada dalam antrian lain di bangunan lain bernama Dapur Umum. Atau bila anda datang setelah makan mungkin ada kesempatan untuk duduk-duduk di walapa bersama teman-teman menikmati makanan. Tapi ingat, tidak di atas kursi dan tidak pula bisa duduk di atas lantai berdaki, melainkan JONGKOK BARENG dalam lingkaran. Singkatnya, belanja di Walapa sama sekali TIDAK KEREN !  :)


panggung Gembira 682-part-38-Wisata Kuliner.flv

16.2.10

toko besar dan toko kecil

Tadi sore saya berkunjung ke sebuah toko komputer untuk membeli sebuah switch-hub 5 port. Switch-hub 14 port saya ketinggalan di tempat kakak di Pamulang. Daripada ribet minta dikirimin, lebih baik beli yang baru tapi yang lebih kecil sesuai kebutuhan. Yang 14 port buat dia aja.

Toko ini berdiri 4 tahun yang lalu. Saat itu, saya sering mampir untuk berbagai hal. Jadi saya tahu persis keadaan toko ini. Awalnya hanya sebuah ruangan 4x7 meter dengan 3 penjaga toko termasuk pemiliknya. Kira-kira 100 meter dari toko ini, ada 2 toko komputer terbesar di kota ini. Dari sisi lokasi bahkan 2 toko yang sudah mapan itu lebih strategis. Tidak ada yang istimewa. Bahkan mungkin toko komputer kecil di tempat lain lebih strategis

Empat tahun berlalu, toko ini sudah menempati ruangan yang luas, mengakuisisi 1 ruko di sebelah kanannya plus 1/2 bagian belakang dari 2 ruko di sebelah kirinya. Saya mengira konsepnya mirip mall komputer. Pengunjung boleh berkeliaran ke area mana pun. 1/2 dari total luasnya ditempati oleh laptop-laptop bermerek axioo dengan logo neon box brand tersebut. Displaynya benar-benar elegan. Mungkin sekarang jadi partner axioo. Toko komputer ini terluas dan paling nyaman di kota ini. Pengunjungnya pun ramai dan dilayani dengan baik oleh kira-kira selusin karyawan.

Lalu saya bandingkan dengan 2 - 3 toko komputer kecil lainnya yang kira-kira berdiri 2 - 4 tahun lebih awal dari toko ini. Kenapa toko ini berkembang lebih pesat ? Kenapa toko lain tidak berubah baik dari segi tampilan maupun luas toko yang ditempati. Apa masalahnya hanya sekedar modal yang lebih besar atau bisa jadi toko ini berani berhutang ke bank atau partner bisnisnya. Lalu saya ingat strategi harganya yang aggresif dan berani bersaing dengan harga 2 toko besar tersebut.

Apa yang membuat beberapa toko menjadi besar dan yang lainnya tetap kecil? Apa karena yang pertama dimiliki warga keturunan Tionghoa dan yang kedua dimiliki orang-orang pribumi. Bagi saya bukan itu jawabanya. Yang terpenting adalah visi. Tetap menjadi toko biasa atau berusaha menjadi luar biasa. Puas menjadi biasa atau ingin menjadi luar biasa.

14.2.10

Karmic Koala payah ! Lucid Lynx ..?

Sudah lama pengen nge-review Ubuntu Linux 9.10 Karmic Koala. Kalau para maniak film berbondong-bondong ke bioskop ketika ada film bagus, nah gw ikut rombongan yang berbondong-bondong tanggal 1 November 2009 ke warnet ngedownload (sampai mampus!) 678 MB ISO Karmic Koala.

Thanks to TelkomSpeedy yang udah memperlebar bandwith-nya. Hanya butuh 4 - 5 jam plus uji traffic bandwith berbagai mirror kira-kira 20 menit. Sempet juga nge-daftar di https://shipit.ubuntu.com/ yang hasilnya alhamdullillah 1 CD Original Pabrikan dari Markas Canonical di Eropa sampai sebulan kemudian. Kalo dihitung-hitung ongkos download-nya, sama aja dengan beli CD ke si http://kambing.ui.edu/ 

Yah, hitung-hitung nyobain seberapa lebar pita akses internet Indonesia. Mulai dari jaman modem jangkrik krik krik, antena 2,4 GHz, ADSL (Classic), sampe jaman ADSL-nya Speedy, alhamdulillah lumayan. Tapi mengingat negara amburadul kayak Pakistan aja akses internetnya 10x lipat cepatnya dibanding Indonesia, jadi mules juga :)

REVIEW
Okeh, review singkat. Boleh dikata, kekhawatiran berbagai pihak terhadap pola release Ubuntu setiap akhir April (.4) dan Oktober (.10), yang dianggap terlalu cepat dan terkesan dipaksakan bisa jadi benar. Buktinya :
  • Beberapa feature konfigurasi audio yang lebih baik di 9.04 malah hilang di 9.10.
  • Default theme yang lebih menarik sebagaimana digembar-gemborkan CEO Canonical Mark Shuttleworth tidak terbukti. Saya masih lebih suka theme mirip Apple Mac atau theme lama dengan warna yang lebih adem.
  • Usplash diganti Xsplash ? Penting gak sih.
  • Tampilan booting yang berubah. Lebih jelek dari sebelumnya.
  • Program boot menu Grub2 ternyata gak mengesankan. Grub1 meskipun sederhana tapi mudah dikonfigurasi. Atau mungkin lebih tepatnya: Simple is effective (and beautiful? ).

Satu-satunya kelebihan Karmic Koala dibanding pendahulunya, Jaunty Jackalope cuman stabilitas sistem yang lebih baik. Pertanyaannya, bisakah kita berharap lebih baik 2 bulan  lagi akan release Ubuntu 10.04 Lucid Lynx yang digadang-gadang sebagai edisi Long-term Support (LTS) ? Apakah akan mendapat apresiasi yang lebih baik ketimbang Windows 7 ?



recent post