18.1.13

"pinky and the brain" serta proyek menguasai dunia

Di usia remaja tidak banyak lagi serial kartun televisi yang saya sukai. Salah satunya, Pinky and The Brain. Karya Steven Spielberg. Entah kenapa sutradara sekelas Spielberg membuat kartun semacam itu. Mungkin sama misteriusnya dengan Alfred Hitchcock yang luar biasa itu menyisihkan waktunya untuk menulis Trio Detektif, bacaan anak-anak  favorit saya. Lebih realistis ketimbang 5 Sekawan-nya Enid Blyton. Atau mungkin lebih tepatnya, segmen usia pembaca 5 Sekawan lebih muda ketimbang pembaca Trio Detektif, meskipun bisa jadi saling beririsan.

Pinky & The Brain adalah film kartun yang bercerita tentang 2 ekor tikus. Pinky tampak bodoh, periang dan hidup tanpa beban. Atau mungkin lebih tepatnya, hidup tanpa misi tertentu. Brain, sebaliknya cerdas, banyak ide, nyaris tanpa nurani dan punya misi seumur hidup: MENGUASAI DUNIA. Pinky dan Brain berteman, meski Brain terkadang tampak hanya membutuhkan Pinky sebagai asisten misinya, bukan teman dalam arti sebenarnya. Tapi dalam beberapa misinya, Brain terkadang berhenti mewujudkan salah satu idenya dalam menguasai dunia ketika ternyata berdampak buruk atau membahayakan nyawa Pinky.

Meskipun Brain terkadang membahayakan nyawanya atau gagal dalam misinya, Pinky tetap setia menemani Brain. Pinky menerima Brain apa adanya, dengan kelebihan dan kekurangannya, dengan ketidakacuhannya yang terkadang amat kentara. Atau mungkin lebih tepatnya, Pinky menerima dunia apa adanya. Sementara Brain, berusaha mengubah dunia agar kongruen dengan cara pandangnya atau kongruen dengan ambisi-ambisinya atau tunduk pada apa yang dianggapnya ideal, meski harus gagal berkali-kali.

Pinky dan Brain bisa jadi mewakili 2 sisi otak kita, kiri dan kanan. Pada sebagian orang, sisi Pinky lebih besar ketimbang Brain. Atau sebaliknya. Bagi manusia berkarakter Pinky, manusia Brain cenderung tidak realistis. Bagi manusia Brain, manusia Pinky tidak begitu bernilai selain sebagai penambah atau pengurang dalam statistik.

Pinky and The Brain bisa jadi adalah parodi dari sejarah Yahudi sendiri. Atau lebih tepatnya parodi dari sejarah para pembangkang Nabi Musa yang kemudian hari kita kenal sebagai Zionis. Boleh dibilang para zionis adalah fundamentalis Yahudi pagan, yang memegang teguh paganisme Mesir Kuno, untuk membedakannya dengan pengikut para Nabi Israel yang monoteis, bahkan berbeda dengan Ya'kub, pendiri "marga" Israel itu sendiri.

Bahkan jauh sebelum dideklarasikannya Protokol Zionis, kaum Zionis sudah berusahaa menguasai dunia. Karenanya di Eropa pada abad pertengahan mereka amat dibenci bahkan di usir. Dimana saja mereka berada selalu berbuat onar, destruktif, merusak tatanan sosial dan berusaha mendominasi. Sebahagian lari ke negeri-negeri muslim yang menerima dengan tangan terbuka karena menganggap mereka adalah bagian dari pengikut agama-agama samawi, ahlul kitab, sebuah konsep yang teramat toleran (atau teramat modern). Tapi Yahudi adalah yahudi. Atau lebih tepatnya zionis tetap saja zionis. Mereka tidak pernah berhenti untuk menguasai dunia. Itu adalah proyek hingga akhir zaman. Mereka-lah yang kemudian berhasil meruntuhkan imperium terbesar terakhir dunia Islam: Ottoman, atau Turki Utsmani. Air susu dibalas dengan air tuba.

Sebahagian lari ke tanah impian, Amerika, dimana mereka bisa mewujudkan mimpi, idealisme dan ambisi. Ide liberalisme, demokrasi dan sekularisme pun sebenarnya digunakan untuk menguasai dunia. Mereka membuka jasa penyimpanan emas bagi para penambang emas dan sebagai gantinya menerbitkan selembar kertas biasa dengan sedikit tulisan yang dianggap setara dengan nilai emas tersebut. Di kemudian hari, kita mengenalnya dengan uang kartal dan kita kemudian mengenal jasa perbankan. Kita membiarkan para Zionis menyimpan emas, uang sesungguhnya dan menerima saja ketika disodorkan kartal sebagai alat pembayaran sah.

Emas tidak bisa dicetak, ia hanya bisa ditemukan, ditambang. Abaikan saja dongeng tentang jenius kimia yang bisa mengubah batu menjadi emas. Menurut teori fisika, emas terbentuk dari proses kimiawi sebagai akibat benturan antar benda-benda langit yang amat jarang terjadi dalam hitungan jutaan tahun. (Hal ini baru saya ngerti ketika dengan amat hati-hati nonton Seri The Planet-nya BBC. Si astro-fisikawan yang gak nerd looking itu benar-benar hebat karena bisa menjelaskan teori rumit pada para idiot semacam saya :)

Sebaliknya uang kartal bisa dicetak sesuka hati mereka yang menguasainya. Sesuka hati mereka yang secara demokrasi diberi otoritas untuk melakukannya. Dan secara global, demokrasi memberi otoritas pada korporasi besar yang bernama perbankan internasional, bank dunia, IMF dan alat-alat Zionis lainnya.

Mereka begitu sabar menjalankan proyek menguasai dunia. Proyek sepanjang zaman, antar generasi. Dimulai dari Bank of England dan puncaknya ketika menguasai Bank Sentral Amerika dan mendikte dunia dengan Bretton Wood System. Sejak itulah dimulailah ekonomi gaya rodeo yang mendunia: bubble economy.

Mereka juga sabar menguasai jaringan informasi dunia. Menguasai apa yang seharusnya masuk ke otak kita, para pinky. Apa yang kemudian kita olah dalam cara berpikir kita. Mereka mendikte apa yang seharusnya kita pikirkan. Duo Yahudi, Larry Page dan Sergey Brinn dibantu Eric Schmidt yang lagi-lagi juga Yahudi menciptakan Mesin Pencari dan dengan algoritma rumit mulai mendikte apa yang seharusnya kita temukan dan tidak kita temukan.

Dan mereka tidak pernah puas. Eric Schmidt pernah keceplosan yang kemudian diralat pihak Google. Berikut kutipan langsungnya:
With your permission you give us more information about you, about your friends, and we can improve the quality of our searches [...] We don't need you to type at all. We know where you are. We know where you've been. We can more or less know what you're thinking about.

Dan Google pun menciptakan Chrome dan Android yang kita terima dengan suka cita. Chrome adalah browser tercepat dan Android adalah sistem operasi ponsel pintar yang murah meriah. Imbalannya, dengan Chrome, anonimitas, hal yang paling dibenci Eric Schmidt, perlahan mulai berkurang dengan atau tanpa sepengetahuan kita. Dengan Android, hidup kita semakin bergantung pada Google. Fasilitas sync memungkinkan Google mengetahui siapa saja yang kita telpon setiap hari.

Informasi pribadi para pinky semakin terekspos ketika menggunakan Facebook yang diciptakan Mark Zuckerberg, Yahudi lainnya. Privasi dan anonimitas para pinky seperti kita mungkin tidak begitu penting. Informasi para pinky yang berusaha menjadi Brain-lah yang diincar Zionis untuk mengenali musuh-musuh potensialnya.

Pinky and The Brain mungkin hanya sekedar kartun yang kebetulan diciptakan Spielberg yang Yahudi dan Warner yang juga milik Yahudi. Dan inilah kita para pinky yang tak berdaya. Kita hanya berharap si Brain dalam dunia nyata punya sedikit nurani kemanusiaan. Tapi apa bisa ? Toh mereka adalah ras paling rasis, paling apharteid yang tersisa di muka bumi.

Atau mungkin secara pasif kita berharap Imam Mahdi dan Nabi Isa segera turun ke muka bumi untuk mengalahkan si Brain. Tapi entah kenapa saya lelah untuk berharap. Saya mulai mempertanyakan otentisitas konsep Imam Mahdi. Skenario apa yang terjadi di akhir zaman ? Apakah Brain benar-benar dikalahkan lewat sebuah perang fisik ? Atau dikalahkan secara sistematik dan gradual sebagaimana Brain dengan sabar menjalakan proyek menguasai dunianya. Apakah Imam Mahdi itu sesosok figur pribadi dan tampaknya itu tidak fair atau ia bisa direpresentasikan secara komunal ? Bisakah kita para pinky ini menjadi Imam Mahdi secara kolektif ?

8 comments:

  1. akhirnya...si anak hilang muncul juga :)

    kemana saja sonny..semua orang pada nyari...
    apa kemunculan yg sekarang juga u sementara lalu menghilang lagi....???

    ReplyDelete
  2. yg membingungkan dari aksi zionis ini, knp ada yahudi yang seolah membuka rahasianya sendiri dengan film semacam pinky and the brain, yang membuat orang-orang pemikir seperti sonny menulis seperti ini dan menyebarkan rahasia itu? apa mereka berpikir bahwa tidak ada yg akan percaya? atau orang-orang seperti chomsky yg malah mengecam segala bentuk penguasaan dunia yg sangat sabar dan tanpa disadari itu?

    ReplyDelete
  3. Ini ditulis oleh si Pinky atau Brain? Ah lagi-lagi berjalan di Blogger punyanya Google..

    ReplyDelete
  4. @cici: semoga tidak untuk sementara :)

    @alia: karena mereka sudah sedemikian kuat dan yakin tidak ada yang akan menumbangkan mereka. Ada sebuah film dokumenter tentang Bildenberg (klub para bankir global yang menjalankan misi zionis) dan perannya dalam menentukan siapa presiden amerika berikutnya. Ya, sulit bagi orang awam untuk percaya. Bahkan di kalangan akademik, itu disebut teori konspirasi. Entah kenapa dinamakan teori tapi dianggap tidak lebih dari hipotesis bahkan dongeng. Apa ada dibahas dalam kuliah HI tentang bildenberg, rotary, freemason ?

    @yudi: ditulis oleh seorang pinky tentunya. Karena itu masih setia menggunakan blogspot

    ReplyDelete
  5. @alia: chomsky itu yahudi tapi anti zionisme. Bahkan banyak rabi yahudi yang anti zionisme. Dan mereka minoritas. Lagian media mainstream sudah dikuasai zionis. Zionisme itu politik berselubung agama. Doktrin agama dimanipulisir demi kepentingan politik.

    ReplyDelete
  6. ohya, trio detektif tidak ditulis oleh Alfred Hitchcock, tapi Robert Arthur, Jr. memang aneh, di bukunya nama pengarang ini gak pernah ditulis. ini linknya: http://en.wikipedia.org/wiki/Three_Investigators

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup, i knew. Mungkin trio detektif tu kayak novel franchise seperti James Bond. Mungkin awalnya ditulis oleh Alfred Hitchcock atau ditulis berdasarkan arahan beliau. Tapi emang gak jelas sih kenapa orang sekelas AH mau-maunya namanya dicatut. Juga di beberapa serinya, karakter AH dimunculkan di halaman-halaman terakhir ketika kasus sudah dipecahkan. Semuanya serba mungkin. Sorry not to mention.. :) Soalnya emang membingungkan sih..

      Delete
  7. hmmmm... apakah si empunya blog sudah menentukan di pihak mana ia berjuang??... pedang yang diasahnya sepertinya semakin tajam...
    dari tulisan ttg Pinky and The Brain (serial kesukaan sya jga), saya hanya menebak2 di posisi mna akhirnya penulis berpihak

    (dulu pertama baca blog ini taun 2010 atau 2009, postingan ttg INSISTS VS JIL, hehe, klo ngingat yg kang sonny tulis disitu, pasti tau yg saya maksud)

    ReplyDelete

feel free to comment :)

recent post