Ketika Allah menciptakan manusia, Ia tahu bahwa kreasinya ini adalah sebuah kesempurnaan yang tidak sempurna. Meski begitu, Allah amat mencintai makhluq ini. Kepada manusia, diteteskan sifat-sifatNya. Lelaki mencitrakan sifat-sifat maskulinNya. Perempuan mencitrakan keelokanNya. Bila semesta, alam jagad raya tak terhingga ini adalah makro kosmos, maka manusia yang hanya sebutir karbon itu ternyata sama nilainya dengan seluruh ciptaannya: mikro kosmos.
Manusia pertama dihadirkan di surga, digelari Nabi. Para malaikat "bersujud" takzim pada kesempurnaan yang tidak sempurna ini. Sebahagian menolak dan menjadi iblis, setan. Dan manusia pun berada di antara 2 kutub ini: malaikat & iblis. Hanya saja ketika begitu baik, ia tak sekali pun menjadi malaikat. Kebaikannya tak sempurna. Atau bila jahat, tak menjadi setan. Karena dalam jiwanya masih ada sejumput mutiara berdebu yang sudah lama tak digosok.
Maka jika ada kerabat, orang-orang di sekeliling anda, tak sebaik yang ada kira, berempatilah. Karena manusia memang tak sempurna..
Karena Maha sempurnanya Allah, Dia telah menjadi segala sesuatu itu dengan sangat indah, penempatan yg pas dan sangat cocok antara satu dengan yg lain. Manfaat dan mudharat yg kita terima juga sdh dalam pengaturan Allah.
ReplyDeleteAllah Maha Besar. Tidak ada satu pun yg luput dari perhatian Nya. Maka nikmat Nya yg mana lagi yg tidak kita syukuri?
mo komen, kok blog saiyah tidak ikut dimasukin dalam list favorit..hiks hiks
ReplyDeletemmg tdk mdh berbeda pndpt. Apalagi dg tmn sendiri. Himawan, Filsuf kita, pny perspektif unit soal ini. Klik disini. Sbnrnya berdebat secara literal (tulisan) lebih mudah ketimbang oral, Ka.
ReplyDeleteBahkan debat oral pun bisa berbeda2 tafsirnya. COBA lah 1x aja. Org bilang dg mencoba, pemahaman akan lebih baik :)
@hesty: ada kok, Hest. Coba bikin posting baru d blog Hesty, nongol deh di urutan 1
ReplyDeleteyeee..teteeuuuppp..
ReplyDeletepadahal postingan yg ini ga bahas yg itu lagi yak?hehe
"Maka jika ada kerabat, orang-orang di sekeliling anda, tak sebaik yang ada kira, berempatilah. Karena manusia memang tak sempurna.."
nah suka bgt nih rika ma kalimat yg ini..:)
berempati ini wujudnya apa yak?
kamu gimana son?
@rika: hhh, iya tuh, Ka. Salah narok komen.
ReplyDeleteBtw, Son pikir kita sdh bhenti bdebat pd titik: "Ok, we disagree to agree 'bout term "meremehkan." We differ each other in TAFSIR on that point."
Tp sprtnya akan panjang, nih. Mari kita masuk ke detail SUBSTANSI soal MEREMEHKAN. Rika, coba sebutkan Son meremehkan apa/siapa? Nanti, kita kategorisasi jd soal FAKTA, KRITIK, LELUCON, & MEREMEHKAN. Siapa tau kita pny titik temu dlm soal itu.
wujud empati? km gmn? Mari kita simpan dulu pertanyaan ini yaa. Soalnya msh berkaitan sih :)
sah cek lu,
son..coba deh kamu baca lagi komen terakir rika.kayanya udah ga bahas tentang "kamu meremehkan lagi deh:)"
ReplyDeleteternyata kamu blom puas dengan pendapat rika yg bilang kamu cendrung meremehkan orang yg kamu anggap "ga keren"..
jgn deh bahas substansinya disini..makin memeperpanjang aja..kamu tau sendiri kan apa yg kamu lakukan di milis itu..
jika kamu ga bersedia menerima pendapat rika..dan ga merasa seperti yg rika bilang..ya udah..kamu terus aja dengan gayamu itu:)
rika sebenernya diposisi netral dalam menilai sepak terjang son di milis..toh rika bukan (setidaknya belom:)) termasuk salah satu yg diremehin disitu..
tapi ya udah..secara personal rika si ga punya masalah ma kamu..son mau ngapa2in aja juga rika ga gitu mudah untuk terpengaruh:)
oke ya..cape euy lama2 ngebahas ini ga selesai2..
sah!
@rika: ok, jd kita simpan aja prtanyaan: "Kamu gimana Son ?"
ReplyDeletenasehat & debat emang beda. Spt otak kanan & kiri
kelingking !
:D