Kemarin malam Diskusi Panel Padamu Negeri hadir di MetroTV. Kurang lebih menyoal pantaskah berharap pada Barack Obama. Sebuah pameran buku yang saya kunjungi juga bulan lalu banyak juga hadir buku-buku tentang Obama, khususnya sejauh isu-isu Indonesia dan Islam. Kebanyakan bernada positif. Pertama kali saya "ngeh" dengan wacana Obama ketika seorang teman menulis tentang hal ini. Sepertinya semua orang bicara tentang Obama.
Sebenarnya saya bukan orang yang mudah tertarik dengan trend. Menurut Cak Nur (allahu yaghfir lahu), trend itu kurang baik. Jadi yaa.. saya manut saja. Meski gak nyambung-nyambung amat konteks-nya. :) Contohnya, baru kemarin saya nonton film "Ayat-ayat Cinta" yang bikin heboh itu. Itu pun karena lagi bingung mo ngapain dan nemu file videonya di laptop. Itu pun nontonnya dicicil. Terlepas dari originalitas dan kekuatan tema, secara sinematografi, film-nya biasa-biasa aja, bahkan cenderung susah payah mengadaptasi novelnya :D
Kembali soal Obama. Talkshow ini menghadirkan perbedaan anekdotal dari kelompok-kelompok muslim Indonesia terhadap wacana Obama. Mereka yang seringkali disebut fundamentalis semisal HTI pesimis terhadap perubahan yang dibawa Obama terhadap kebijakan Amerika terhadap Islam dan Indonesia.
Forum Muda Paramadina yang mewakili tipikal muslim moderat cenderung optimis. Para penerus Cak Nur ini melihat latarbelakang keluarga Obama dan pengalamannya hidup di Indonesia akan mempengaruhi cara pandangnya terhadap Islam dan Indonesia.
Meski mengaku moderat, saya sejak dulu pesimis melihat pengaruh pribadi Obama terhadap kebijakan luar negeri Amerika. Pertama, saya masih yakin bahwa pengaruh lobi Yahudi Amerika tetap merupakan tulang punggung politik Amerika, meskipun teori konspirasi seringkali dinisbikan karena dianggap kurang ilmiah. Bahkan sejak awal berdirinya, negara itu telah dianeksasi secara sistematis oleh kaum Zionis.
Kedua, untuk menarik simpati publik, Obama berusaha menisbikan latar belakang ayahnya yang muslim. Saya pernah menonton tayangan biografi Obama dari History Channel--sebuah media Yahudi yang "mencatatkan sejarah" ke kepala setiap orang di muka bumi ini, pekerjaan yang sudah berumur ribuan tahun dan bisa dirunut hingga ke para pembangkang Nabi Musa. Menurut History Channel, nama Barrack berasal dari bahasa Swahili yang berarti diberkati. Dan anehnya, nama tengah Obama, yakni Hossein, sama sekali tidak dibahas! Saya pikir itu penipuan sejarah yang paling terang-terangan. Barack mungkin saja berasal dari bahasa Swahili mengingat Afrika Timur pernah dikuasai oleh umat Islam sejak era sahabat nabi Amru ibn 'Ash (Allahu yardho). Tapi kalau frase Barrack Hussein, menurut saya itu lebih Arab ketimbang Swahili.
Sebuah buku memprediksi bahwa ada perbedaan antara the real Obama dan citra yang dibangunnya. Menurut buku itu pencitraan demikian (jauh dari Islam, keras terhadap Pakistan) tidak lebih hanya upaya menarik simpati konstituen. Sementara the real Obama digambarkan lebih bersahabat terhadap negara-negara muslim dan punya kebijakan radikal untuk menarik pasukan AS di Irak dan Afghan. Menurut saya itu hanya harapan kosong. Apa mampu Obama menghadapi demokrasi Amerika yang nisbi dan akut? Apa benar Demokrat lebih baik ketimbang Republik? Yuk, nonton dagelan berikutnya.. [ ]
Sebenarnya saya bukan orang yang mudah tertarik dengan trend. Menurut Cak Nur (allahu yaghfir lahu), trend itu kurang baik. Jadi yaa.. saya manut saja. Meski gak nyambung-nyambung amat konteks-nya. :) Contohnya, baru kemarin saya nonton film "Ayat-ayat Cinta" yang bikin heboh itu. Itu pun karena lagi bingung mo ngapain dan nemu file videonya di laptop. Itu pun nontonnya dicicil. Terlepas dari originalitas dan kekuatan tema, secara sinematografi, film-nya biasa-biasa aja, bahkan cenderung susah payah mengadaptasi novelnya :D
Kembali soal Obama. Talkshow ini menghadirkan perbedaan anekdotal dari kelompok-kelompok muslim Indonesia terhadap wacana Obama. Mereka yang seringkali disebut fundamentalis semisal HTI pesimis terhadap perubahan yang dibawa Obama terhadap kebijakan Amerika terhadap Islam dan Indonesia.
Forum Muda Paramadina yang mewakili tipikal muslim moderat cenderung optimis. Para penerus Cak Nur ini melihat latarbelakang keluarga Obama dan pengalamannya hidup di Indonesia akan mempengaruhi cara pandangnya terhadap Islam dan Indonesia.
Meski mengaku moderat, saya sejak dulu pesimis melihat pengaruh pribadi Obama terhadap kebijakan luar negeri Amerika. Pertama, saya masih yakin bahwa pengaruh lobi Yahudi Amerika tetap merupakan tulang punggung politik Amerika, meskipun teori konspirasi seringkali dinisbikan karena dianggap kurang ilmiah. Bahkan sejak awal berdirinya, negara itu telah dianeksasi secara sistematis oleh kaum Zionis.
Kedua, untuk menarik simpati publik, Obama berusaha menisbikan latar belakang ayahnya yang muslim. Saya pernah menonton tayangan biografi Obama dari History Channel--sebuah media Yahudi yang "mencatatkan sejarah" ke kepala setiap orang di muka bumi ini, pekerjaan yang sudah berumur ribuan tahun dan bisa dirunut hingga ke para pembangkang Nabi Musa. Menurut History Channel, nama Barrack berasal dari bahasa Swahili yang berarti diberkati. Dan anehnya, nama tengah Obama, yakni Hossein, sama sekali tidak dibahas! Saya pikir itu penipuan sejarah yang paling terang-terangan. Barack mungkin saja berasal dari bahasa Swahili mengingat Afrika Timur pernah dikuasai oleh umat Islam sejak era sahabat nabi Amru ibn 'Ash (Allahu yardho). Tapi kalau frase Barrack Hussein, menurut saya itu lebih Arab ketimbang Swahili.
Sebuah buku memprediksi bahwa ada perbedaan antara the real Obama dan citra yang dibangunnya. Menurut buku itu pencitraan demikian (jauh dari Islam, keras terhadap Pakistan) tidak lebih hanya upaya menarik simpati konstituen. Sementara the real Obama digambarkan lebih bersahabat terhadap negara-negara muslim dan punya kebijakan radikal untuk menarik pasukan AS di Irak dan Afghan. Menurut saya itu hanya harapan kosong. Apa mampu Obama menghadapi demokrasi Amerika yang nisbi dan akut? Apa benar Demokrat lebih baik ketimbang Republik? Yuk, nonton dagelan berikutnya.. [ ]
tes tes..
ReplyDeletejalan gak script nya?
tes...123...
ReplyDelete*mewakili Lia yang kangen..*
tentu saja ada perbedaan antara citra obama yang real dengan yg diperlihatkannya. gak gampang jadi kandidat kuat presiden amerika, bahkan kalau dia tiba2 menceraikan istrinya aja pasti suara untuknya langsung drop.
ReplyDeleteso tidak heran kalau dia perlu mendekati kelompok lobi yahudi. mau berasal dari kenya kek, mau tinggal di indonesia kek, mau punya ipar orang cina kek, yg penting kan kepentingan luar negeri amerika; negara paling penting adalah israel, bukan kenya atau indonesia. dan buat mendekati lobi yahudi itu, makanya dia perlu "menjauhkan" diri dulu dari citra islam (http://www.nytimes.com/2008/06/24/us/politics/24muslim.html?_r=1&ei=5087&em=&en=fa07e70e7a1cfaa9&ex=1214452800&adxnnl=1&adxnnlx=1214367348-geJgpCgJ1R4kaQ1yH0+TZQ&oref=slogin)
tapi latar belakangnya yg beragam itu tetap menarik. euforia orang kenya, indonesia atau bahkan arab gak bisa dikesampingkan dong (hal-hal konyol seperti "dia pernah tinggal di indonesia" ngaruh kali). saya yakin dengan sekali pidato saja obama bisa menarik hati orang indonesia dan arab (http://www.economist.com/daily/news/displaystory.cfm?story_id=10987535&fsrc=nwl)
lagian dengan janji2 seperti itu, siapa yg gak tersentuh sih? perkuat middle class, tingkatkan pajak orang2 kaya, tarik pasukan amerika dari irak (wong buang2 duit doang), utamakan sektor riil, instead of moneter. we also want that kind of promise, right?
apa mampu obama menghadapi demokrasi amerika yg nisbi (apaan sih) dan akut? ya gak ada yg tau lah. liat aja nanti kalo udah jadi presiden
awalnya tertarik juga dengan obama,dan sempat2nya jadi 'pendukung'nya :) sapa tau bisa membawa perubahan thd kebijakan amerika..
ReplyDeletetapi, lama-lama aku pikir mungkin dia sama aja dg pendahulu-pendahulunya yg mendukung israel dan perang irak..
tapi bisa jadi bener pendapat alwaysalia berikut:
("so tidak heran kalau dia perlu mendekati kelompok lobi yahudi. mau berasal dari kenya kek, mau tinggal di indonesia kek, mau punya ipar orang cina kek, yg penting kan kepentingan luar negeri amerika; negara paling penting adalah israel, bukan kenya atau indonesia. dan buat mendekati lobi yahudi itu, makanya dia perlu "menjauhkan" diri dulu dari citra islam")
ya, sama-sama diliat ajalah..tapi lucu juga dg pendapat yg mengatakan 'kalau obama jadi presiden amerika sapa tau ada semacam keistimewaan dg kebijakan amerika thd indonesia
('hanya' gara2 dia pernah sekolah dan tinggal sebentar di indonesia??)
aku pesimis itu ngaruh bagi dia dan (amerika)
:)
tentu saja Obama lebih baik ketimbang McCain. Berdiri di depan forum AIPAC (dan bersalaman dg PM Israel:) adalah tradisi semua capres Amerika. Nilai plus Obama di depan konstituen Amerika terletak pada janji perubahan.
ReplyDeleteCitra Amerika diuntungkan dengan hadirnya Obama di panggung pilpres. Tapi apa benar mobilitas sosio-politik disana sedemikian terbuka baru akan terbukti jika Obama terpilih dan mampu menepati janjinya.
Patut dicatat, sepanjang sejarah Amerika hanya ada 5 senator kulit hitam.
dibandingin Mc Cain ya iyalah Obama 'lebih' bisa diarepin
ReplyDeletesecara McCain cuma nerusin yang sudah ada dari Bush..lagian udah tubang pulak!
tapi kok aku ttp pesimis ya, negara spt amerika akn berubah kalo presidennya adalah obama?!
baru ada 5 senator kulit hitam...
ReplyDeletejustru itu yg dijual obama; change we can believe in
selama ini empat puluh sekian presiden amerika adalah kulit putih, maka kalo dia berhasil jadi presiden itu dianggap perubahan yg signifikan bukan, yg memang akan merubah citra amerika.
orang amerika sudah gerah sama citra antagonisnya sendiri, so obama diharapkan bakal menghapus itu.
dan tingginya posisi presiden itu ngaruh loh, mungkin bisa diitung sama dgn 100 senator kulit hitam (angka sangat relatif hehehe). sama seperti negara yang baru menang euro atau piala dunia, pemain2 dari negara itu pasti diincar klub2 kaya, daripada pemain lain yg jg lumayan tapi negaranya bukan finalis :p
tapi apa bisa merubah sosio-politik-ekonomi yg rasis, wah emang meragukan sih
anyway, perasaan dulu anti ngebahas politik deh son:D
[anyway, perasaan dulu anti ngebahas politik deh son:D]
ReplyDeletehhh.. iya tu al,
ya mungkin garagara bentar lagi pemilu, jd ketularan org2 sekitar yg pd ricuh..
ya kali aja diundang jd komentator pemilu (tekniknya kan mirip-mirip ama komentar bola yg di tipitipi ya..?)