25.8.08

perempuan Palestina

Ibu-ibu Palestina adalah perempuan paling tabah sedunia. Jangan nasehati mereka untuk tegar. Mereka sudah lama belajar menghapus air mata dengan senyum ibu para syuhada. Setiap melihat anak-anaknya melewati pintu rumah, mereka sudah belajar merelakan anak-anak itu tak pulang untuk makan malam.

Gadis-gadis Palestina adalah perempuan paling tabah sedunia. Jangan nasehati mereka untuk tidak menikah. Ketika mengikat janji, perawan-perawan itu sudah tahu bahwa mereka menikah dengan seorang calon syahid atau akan melahirkan para syuhada. Pesta pernikahan mereka, kalaupun itu boleh disebut pesta, bisa saja berubah menjadi medan perang.

Jangan nasehati mereka untuk berhenti mengandung dan melahirkan anak. Mereka sudah lama belajar menghibur diri sendiri dengan kisah al-Khansa, ibu para syuhada di zaman Rasulullah.

Perempuan-perempuan Palestina adalah manusia paling tabah sedunia..


Catatan kecik:

  • Yusuf Qardhawi, seorang ulama moderat Timur Tengah yang bermukim di Qatar, pernah menerbitkan fatwa yang merupakan sebuah terobosan ijtihad. Beliau berfatwa bahwa Palestina adalah wilayah perang (wilayatul harb). Karenanya setiap upaya untuk menjatuhkan musuh-musuh Allah dibenarkan, termasuk bom bunuh diri syahid ! Sesuai dengan salah satu kaidah ushuliyyah (postulat utama Ushul Fiqh), addharuratu tubihul makhturat. Situasi darurat melegalkan hal-hal yang mengkhawatirkan. Jihad dimana pun dan di zaman apa pun adalah perang antara orang-orang yang mencintai maut melawan mereka yang mencintai dunia.
  • Fatwa Qardhawi ini dikecam oleh ulama-ulama Arab Saudi. Disini kita bisa melihat bahwa di zaman apapun, ada ulama-ulama yang melacurkan dirinya kepada para penguasa zalim (thaghut), mempertahankan status quo. Arab Saudi adalah rezim monarki kuno dari zaman batu. Salah satu sebab politik mereka stagnan adalah fatwa-fatwa ulama Saudi yang meninabobokkan.
  • Pemimpin-pemimpin Palestina yang dulunya berjuang lewat PLO sudah lama melenceng dari garis perjuangan ketika Israel merestui status otonomi Tepi Barat dan Jalur Gaza. Ketika mereka terlena di atas kursi kekuasaan (yang nisbi) dan tinggal di kompleks rumah-rumah elit, HAMAS yang pemimpin-pemimpinnya hidup sederhana di tengah-tengah masyarakat menyerukan intifadha, perjuangan yang diawali dengan perlawanan terhadap mesin-mesin perang Israel dengan hanya melempar batu. Seruan itu dibakar dengan firman Allah, "wa maa ramaytum walakinallah ramaa." Bukan kalian yang melempar, tapi Allah lah yang melempar !
  • Intifadha diserukan pertama kali oleh seorang tua renta pendiri HAMAS, Syekh Ahmad Yassin, seorang sarjana teknik lulusan Mesir. Tidak terhitung berapa kali beliau mengalami percobaan pembunuhan hingga akhirnya beliau syahid di atas kursi roda itu ketika sebuah helikopter Apache buatan Amerika menembakkan rudal-rudal. Beliau syahid dengan tubuh hancur ! Pemimpin kedua HAMAS, akhirnya juga syahid akibat bom mobil yang dipasang MOSSAD. HAMAS tak pernah kekurangan pemimpin.
  • Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer HAMAS yang tak ubahnya pasukan elit, adalah paramiliter paling ditakuti Israel. Brigade ini, seperti halnya Tentara Hizbullah di Lebanon berhasil mematahkan mitos tak terkalahkan Israel sejak perang 6 hari di tahun 1967.
  • Brigade Izzuddin al-Qassam menggunakan sistem stelsel layaknya dinas rahasia untuk menjaga kerahasiaan. Mereka hanya hadir di kerumunan Palestina dengan muka tertutup, syal hijau bertuliskan syahadat dan senapan klashnikov.
  • BTW, Klashnikov layaknya Linux yang open license, mudah dimodifikasi sebagai senjata sniper, infantri maupun gerilya. Itu yang membuat Klashnikov populer di daerah-daerah konflik di seluruh dunia. Klashnikov, meski tembakannya kurang akurat, tapi menyalak lebih keras dibanding senjata buatan Amerika, M1, menggetarkan hati musuh.
  • Israel adalah rezim apartheid dan kolonial terakhir di muka bumi !
  • Untuk memahami isu Palestina, baca tulisan Fahmi Huwaidy (wartawan senior Mesir) dan Edward W Said (Palestina Kristen, Bapak Teori Poskolonial seperti Franzt Fanon)

9 comments:

  1. Anonymous26.8.08

    perempuan afghanistan juga..
    *baca a thousand splendid sun*

    ReplyDelete
  2. Anonymous26.8.08

    setuju sama Ai...
    perempuan Afganistan juga manusia tabah, spt dalam A thusand Splendid Sun.

    tapi kisah perempuan yg tabah juga ada tuh di Indonesia
    coba baca Bidadari-bidadari Surga karya Tere Liye

    ReplyDelete
  3. Anonymous26.8.08

    udah baca juga Ci...
    tere liye amang te o pe!

    ReplyDelete
  4. Anonymous26.8.08

    A Thousand Splendid Sun..
    hm, dalam buku ini seolah komunis 'bisa dibenarkan' daripada Thaliban..

    The Kite Runer udah baca blom? karangan Khaleed Hosseini juga
    ;)

    ReplyDelete
  5. Anonymous27.8.08

    kalau Lia tanya ke Ici, jawab nya sdh juga... :)

    btw sonny, postingan kemaren di delete ya...

    ReplyDelete
  6. iya Ci, di delete
    malu :)

    ReplyDelete
  7. udah baca kite runner dan a thousand splendid suns juga!
    (cuma numpang pamer :p)
    yah, orde baru jg gak lebih "bener" dari komunis (kok jadi ke indonesia ya)

    ReplyDelete
  8. hhh..
    mana yg plg tabah, Afghan atau Palestine ? Tulisan ini kan sekedar mendramatisir aja..

    seolah-olah, andaikata, walaupun.. :D

    ReplyDelete
  9. Anonymous6.9.08

    kalo gambaran perempuan Thaliban spt di buku si Khaleed, perempuannya malah di perlakukan tidak selayaknya manusia oleh bangsa dan keluarga sendiri..nah, klo di Palestine khan jelas oleh musuh bersama bernama Israel..

    Mungkin sakitnya beda kali ya
    ..

    ReplyDelete

feel free to comment :)

recent post